JURNAL SOREANG - Ucapan belasungkawa atas kematian drummer The Rolling Stones Charlie Watts langsung mengalir dari seluruh dunia, termasuk para musisi papan atas seperti Ringo Starr, Paul Mcarthney dan sederet musisi legendaris lain.
Namun hingga berita ini disusun, belum ada pernyataan dari para personel The Rolling Stones lain mulai dari sang vokalis Mick Jagger, bassis Keith Richards dan gitaris Ronnie Woods.
Mick Jagger dan Keith Richards yang aktif di media sosial, belum memposting apapun di akun twitter atau instagram pribadi mereka.
Begitu pula dengan Ronnie woods yang dari penelusuran Jurnal Soreang, tidak memiliki akun twitter terverifikasi, juga belum memposting apapun di akun instagramnya.
Namun hal itu bukan berarti mereka tidak peduli, justru mungkin mereka tengah berduka dan menghibur keluarga Charlie Watts yang tengah berkabung.
Apalagi bagi Mick Jagger dan Keith Richards, yang notabene personel awal yang menggawangi The Rolling Stones selama hampir 80 tahun berkarir bersama Charlie Watts.
Seperti diketahui, Ronnie Woods sendiri baru bergabung dengan The Rolling Stones pada 1975 menggantikan Mick Taylor yang hengkang dan baru kembali pada 2012, sebelum keluar lagi pada 2014.
Mick Taylor sendiri pertama kali bergabung dengan The Rolling Stones pada 1969, menggantikan gitaris awal, Brian Jones yang meninggal dunia di tahun yang sama.
Dalam kebersamaan yang dilalui selama hampir 80 tahun, Mick Jagger dan Keith Richards tentunya memiliki banyak kenangan bersama mendiang Charlie Watts.
Salah satunya adalah momen kontroversial, namun hanya sebatas canda, ketika Charlie Watts memukul wajah Mick Jagger, menjelang konser mereka pada 1984.
Dikutip dari consequence.net, kejadian tersebut diceritakan oleh Keith Richards dalam sebuah buku biografi kehidupannya yang dirilis pada 2010.
Menurut Keith Richards, Era 1980-an merupakan masa keemasan The Rolling Stones.
Sebagai Frontman, Mick Jagger pun memang memiliki ketenaran yang lebih ketimbang personel lain.
Para fans pun dilansir Keith Richards, memuja Mick Jagger seolah dia adalah satu-satunya orang yang membesarkan The Rolling Stones.
Namun hal itu tak berlaku bagi Charlie Watts yang menganggap Mick Jagger sebagai teman dan saudara yang sejajar dan memiliki posisi sama penting di The Rolling Stones.
Baca Juga: Stoners Berduka! Drummer The Rolling Stones Charlie Watts Meninggal Dunia
"Ada momen langka, di akhir 1984, di mana Charlie melayangkan tinjunya. Tinju yang sering aku lihat dan sangat mematikan; dengan keseimbangan dan pada saat yang tepat," ujar Keith Richards dalam biografinya itu.
"Dia benar-benar terprovokasi sampai memukul Mick," ucapnya.
Keiths Richards menjelaskan, momen itu terjadi di Amsterdam dan ketika itu ia dan Mick Jagger diakuinya masih "nakal".
Menurut Keith Richards, di suatu malam ia dan Mick Jagger pergi berkeliling kota semalaman dan pulang dalam keadaan mabuk parah.
"Kami kembali ke hotel sekitar jam 5 pagi dan Mick menelfon Charlie. Aku sudah bilang, jangan telfon di, tidak pada jam segini. Namun ia tetap melakuannya dan berkata 'Mana Drummer Saya?'. Karena tak ada jawaban, ia akhirnya menutup telfon," kata Keith Richards.
Bagi sebagian besar drummer pada umumnya, Keith Richards menilai momen itu akan menjadi akhir kebersamaan mereka dalam sebuah band.
Namun Keith Richards mengakui bahwa Charlie Watts adalah orang yang istimewa.
"Mick dan aku masih duduk di kamar, sedikit kesal...ketika sekitar dua puluh menit kemudian, ada suara orang mengetuk pintu. Orang itu adalah Charlie Watts," ujarnya.
Keith Richards menambahkan, saat itu Charlie Watts tidak tampak acak-acakan seperti orang bangun tidur dan tidak mengenakan piyama.
"Dia mengenakan jas Savile Row, berpakaian sempurna, berdasi, bercukur, penampilan lengkap. Aku juga bisa mencium bau cologne," tuturnya.
Saat Keith Richards membukakan pintu, Charlie Watts sama sekali tak melirik dirinya.
"Dia berjalan lurus melewati saya, memegangi Mick dan berkata, 'Jangan pernah memanggil saya drummer anda lagi.' Kemudian dia menarik kerah jaket saya yang dipakai Mick dan memberi dia hook kanan," kata Keith Richards.
Pukulan itu dilansir Keith Richards, membuat Mick Jagger jatuh menimpa piring perak berisi ikan Salmon di atas meja.
perlahan, tubuh Mick Jagger pun terus melorot dari meja ke arah jendela yang terbuka dengan kanal di bawahnya.
Beruntung, Keith Richards segera menyadari bahwa Mick Jagger tengah mengenakan jaket miliknya yang merupakan kenang-kenangan saat pernikahan dengan sang istri.
Baca Juga: Stoners Berduka! Drummer The Rolling Stones Charlie Watts Meninggal Dunia
"Aku sempat berpikir bahwa tindakan Charlie sangat bagus. Namun kemudian aku sadar, Mick mengenakan jaket pernikahan saya. Aku lalu meraihnya dan menangkap Mick tepat sebelum dia meluncur ke kanal Amsterdam.”
Dalam kondisi mabuk berat, Keith Richards mengaku hal itu tak akan ia lakukan jika Mick Jager mengenakan mantel miliknya sendiri.
"Charlie bertanya kenapa aku menghentikannya?. Aku jawab: Jaketku, Charlie, itu sebabnya!," tutur Keith Richards.
Setelah itu, Keith Richards melansir bahwa Charlie Watts tak puas dengan hanya satu pukulan.
Ia pun harus bersusah payah untuk menghentikan hujan pukulan Charlie Watts kepada Mick Jagger.
“Aku butuh waktu 24 jam sampai bisa meredam emosi Charlie. Aku sempat berpikir bahwa semuanya sudah selesai saat aku bisa membawanya kembali ke kamarnya. Namun 12 jam kemudian, ia bilang masa bodo dan akan kembali memukul Mick Jagger. Butuh usaha keras untuk menenangkan pria itu," kata Keith Richards.
Namun setelah kejadian itu, Keith Richards dan Mick Jagger sama-sama mengakui bahwa memang akan banyak drummer hebat lain, tapi tidak akan pernah ada Charlie Watts yang lain.***