JURNAL SOREANG – Parasnya yang cantik, terbalut busana dan make up yang menawan, sekilas mengesankan gadis ini sebagai bunga mekar yang rapuh dan sepenuhnya butuh perlindungan. Apalagi di usianya yang baru menginjak 17 tahun, ia memang sekilas tampak seperti wanita pada umumnya.
Namun kenyataannya, pelajar kelas 12 di SMA Labschool Jakarta ini bukanlah wanita sembarangan, karena ketangguhannya menaklukan alam bebas di sejumlah pegunungan tertinggi, sudah diakui dunia. Dialah Khansa Syahla Aliyah, pendaki muda kebanggaan bangsa, yang kini juga menjadi Brand Ambassador Eiger Adventure.
Lahir di Jakarta pada 16 Maret 2006, Khansa menjelma menjadi pendaki 7 summit perempuan termuda Indonesia, setelah menggapai puncak Carstensz Pyramide 4.884 mdpl di tahun 2017. Tahun ini, Khansa pun tengah bersiap untuk mendaki gunung keempat dari rangkaian 7 summit tersebut.
Baca Juga: Bulan September Raup Keuntungan! Pemilik 5 Zodiak Ini akan Mendapat Rezeki dan Cuan Mengalir Deras
Selain itu, ia juga pernah menaklukan gunung tertinggi di Eropa yaitu gunung Elbrus (5642 mdpl) pada 2022 lalu. Saat ini Khansa juga masih melanjutkan program "The 7 Longest Indonesia" (7 jalur pendakian gunung terpanjang di Indonesia).
Ia telah menyelesaikan 6 dari 7 jalur yang ditargetkan yaitu Gunung Leuser (Aceh), Gunung Argopuro (Jawa Timur), Gunung Gandang Dewata (Sulawesi Barat), Gunung Patah (Bengkulu), Gunung Kabentonu (Luwu Utara), Dan Gunung Sangar (Lombok). Prestasinya pun sudah diganjar dengan piagam Museum Rekor Indonesia (MURI), sebagai pendaki perempuan termuda Indonesia yang mencapai puncak Gunung Kilimanjaro, Afrika pada 2019.
Di hadapan para pemimpin redaksi media yang tergabung dalam ekosistem Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), Khansa mengaku semua pengalamannya itu bermula sejak ia masih berusia 5 tahun. Ketika itu ia melakukan pendakian wisata di Gunung Bromo.
“Memang masih gunung wisata, tapi bagi aku yang berumur 5 tahun itu sudah sangat menantang, karena dingin, tinggi, terus pas sampai di puncak, rasanya seneng banget ngeliat pemandangan alam dari ketinggian. Dari akhirnya makin kepo lagi sama gunung-gunung,” tutur Khansa.
Pada umur 7 tahun, sang ayah pun mengajak Khansa untuk ikut dalam pendakian Gunung Rinjani. Namun saat itu, Khansa sengaja tidak diajak sampai ke puncak, sebagai strategi untuk terus menumbuhkan rasa penasaran dalam dirinya.