Network
JURNAL SOREANG - Deinfluencing sedang ramai dan gencar-gencarnya di platform TikTok. Secara singkat de-influencing sendiri merupakan sebuah tindakan atau juga sebuah kampanye yang dilakukan oleh para influencer-influencer TikTok untuk mengajak pengikutnya agar tidak membeli sesuatu.
Secara lebih lanjut ajakan tersebut menjadi hal yang sangat menarik karena para seleb tiktok tersebut mengajak orang-orang untuk tidak membeli hal-hal yang tidak netizen butuhkan. Bahkan tagar #deinfluencing telah banyak dlihat yaitu sekitar 150juta kali.
Dan hal ini tentu memiliki efek yang cukup baik bagi netizen yang dimana pada akhirnya bisa menekan budaya konsumtif yang makin hari makin mengerikan jika akan dianalisis lbih lanjut mengenai kebiasaan tersebut.
Baca Juga: 5 Weton yang Diserbu Rezeki di Akhir Februari 2023, Semangat Impian Kamu Terwujud
Belum jelas juga bagaimana trend ini dimulai namun pada akhirnya banyak diikuti oleh seleb-seleb tiktok untuk memberikan edukasi pada netizen. Hingga para netizen bisa lebih selektif untuk membeli barang-barang yang mereka butuhkan saja.
Ada salah satu de influencing yang menyebutkan bahwa ia tak mampu keluar dari rumah orang tuanya karena permaslahan ekonomi yang diakibatkan karena hal-hal yang telah ia lakukan hingga mulai menyadari mengenai memilih barang yang dibutuhkan.
Namun ada pendapat lain dari banyak netizen bahwa dengan adanya trend ini alih-alih menekan pemborosan belanja namun bisa jadi memunculkan barang-barang baru bagi penggunanya.
