JURNAL SOREANG - Ketika kita bercerita kepada seseorang tentang masalah yang dialami, cukup mudah untuk mengetahui apakah mereka benar peduli, atau penasaran.
Menjadi pendengar yang baik merupakan hal yang cukup sulit untuk dilakukan. Padahal, menurut penelitian, mendengarkan bisa memperbaiki hubungan.
Pendengar yang baik merupakan salah satu hal penting untuk meningkatkan hubungan, mengembangkan pandangan dunia, dan berpotensi mengubah pemikiran manusia.
Baca Juga: Bikin Hati Berdebar! 4 Drakor Ini Bisa Ditonton Saat Valentine 2023, Drama Lee Min Ho Termasuk?
Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi pendengar yang baik?
Intinya, membangun percakapan secara empat mata adalah tentang menaruh minat pada orang lain agar membuat mereka merasa dimengerti.
Tidak ada definisi yang konkret tentang kualitas mendengarkan yang baik. Namun, terdapat beberapa ciri, yaitu perhatian, menyampaikan pemahaman, dan menunjukkan niat positif kepada lawan bicara.
Dikutip Jurnalsoreang.com dari YouTube @TED-ed, Berikut merupakan 4 tanda bahwa kamu merupakan pendengar yang baik.
1. Fokus pada lawan bicara dengan menyingkirkan alat-alat komunikasi
Ketika memulai percakapan dengan lawan bicara, hendaknya menyingkirkan segala gangguan yang membuat kamu hilang fokus terhadap percakapan tersebut.
Misalnya menyingkirkan ponsel untuk sementara, mematikan TV, atau melepas earphone.
Terdapat studi yang menunjukkan bahwa ponsel yang terlihat membuat percakapan terasa kurang intim dan kurang memuaskan.
Begitu percakapan dimulai, hal penting yang harus kamu lakukan adalah mencoba untuk tidak menyela pembicaraan.
Namun, bukan berarti harus tetap diam. Jika ingin menyela, carilah waktu yang tepat untuk mengajukan pertanyaan yang menguntungkan lawan bicara, bukan hanya karena penasaran.
Bukan bertanya “Apa yang terjadi selanjutnya?”, tapi bertanyalah “Bagaimana perasaanmu?”. Hal tersebut dapat membuat lawan bicara merasa diperhatikan dan menunjukkan bahwa kamu mengikuti pembicaraan.
Selain itu, hal tersebut juga dapat membantu lawan bicara menyelam lebih dalam ke dalam pikirannya sendiri.
2. Meringkas pembicaraan dan mengonfirmasinya
Dengan meringkas pembicaraan, menunjukkan bahwa kamu mencoba memahami lawan bicara, dibandingkan hanya menunggu giliran untuk berbicara.
Baca Juga: Liga Champions : Paris Saint-Germain Diprediksi akan Imbang 2-2 Hadapi Bayern Munchen
3. Merencanakan tanggapan saat lawan berbicara
Percakapan yang baik merupakan percakapan yang terjadi secara dua arah. Merencanakan tanggapan saat mendengarkan lawan berbicara merupakan cara umum untuk tetap berada dalam percakapan.
Jadi, tetaplah perhatikan pembicaraannya. Jika kehilangan fokus, jangan malu meminta lawan bicara untuk mengulangi pembicaraan yang sempat kamu lewatkan.
Mersi rasanya malu, tapi meminta klarifikasi kepada lawan bicara, sebenarnya menunjukkan bahwa kamu itu berkomitmen untuk memahaminya.
Baca Juga: 6 Manfaat Buah Salak, Dapat Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Kanker
4. Jangan takut untuk diam
Tidak masalah meminta waktu sejenak untuk memikirkan dan merumuskan tanggapanmu. Mengambil jeda untuk berpikir dapat membantu lawan bicara merefleksikan ceritanya.
Hal tersebut merupakan perubahan kecil, tapi bisa membuat perbedaan yang besar.
Ketika seseorang merasa didengarkan, mereka akan mendapat lebih banyak kepuasan, kepercayaan, dan koneksi dalam hubungan.
Mungkin terdengar mudah untuk mendengarkan bagi sebagian orang, tetapi akan sangat sulit untuk mengumpulkan semua fokus.
Baca Juga: Liga Champions : AC Milan Diprediksi Draw 1-1 Lawan Tottenham Hotspur
Jika kamu tidak setuju atau tidak menyukai orang yang menjadi lawan bicara. Namun, situasi ini tergantung pada upaya kamu untuk menjadi pendengar yang terbuka.
Teori psikologi menunjukkan bahwa memaksa seseorang untuk mengubah pikirannya, justru membuat mereka mempertahankan sudut pandangnya.
Dengan menjadi seorang pendengar yang baik, kita dapat memupuk keterbukaan pikiran dengan menciptakan lingkungan yang tidak menghakimi dan aman secara psikologis.***