Network
JURNAL SOREANG - Kondisi stres banyak dialami berbagai kalangan. Tidak hanya orang dewasa, namun remaja pun pada masa kini banyak yang telah mengalami stres. Dilansir dari Unicef, stres adalah perasaan yang umumnya dapat kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa kewalahan, atau kesulitan menghadapi suatu situasi.
Seseorang dapat menjadi lebih sensitif ketika mengalami stres. Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk menghilangkan rasa stresnya, salah satunya adalah dengan memelihara kucing.
Dilansir dari RimbaKita.com, kucing adalah salah satu hewan mamalia karnivora yang berasal dari keluarga Felidae. Habitat binatang lucu ini berada di darat dan umumnya berbaur dengan manusia sebagai hewan peliharaan. Kucing merupakan jenis hewan yang berada pada urutan kedua yang banyak dipilih untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Baca Juga: Menarik! Ini Dia 5 Kepribadian Pecinta Warna Hitam, Menurut Psikologi Warna
Kucing memiliki beragam ras, mulai dari ras tanpa rambut, seperti ras sphynx hingga ras yang berambut panjang seperti ras himalayan. Kemudian ada juga yang bertubuh besar seperti ras maine coon hingga yang bertubuh kecil seperti ras munchkin. Kucing yang memiliki garis keturunan murni tersebut hanya ada sekitar 1% di dunia, dimana sisanya adalah kucing keturunan campuran.
Kucing adalah hewan yang memiliki sifat yang terkesan lebih cuek dan pemalas ketimbang anjing. Dibalik sifat kucing yang cuek ini, kucing juga sebenarnya dapat menjadi hewan yang sangat manja pada pemiliknya apabila telah benar-benar membuat mereka nyaman dan merasa aman. Sifat menggemaskan hewan mamalia karnivora tersebut dinilai dapat mengurangi stres yang dialami seseorang. Ketika sedang stres atau depresi kebanyakan orang akan terhibur saat melihat tingkah lucu dari kucing peliharaannya.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal AERA Open, diterangkan bahwa hanya dengan durasi 10 menit mengelus baik itu kucing maupun anjing, dapat menurunkan hormon stres dalam jumlah yang signifikan.
Baca Juga: Simak! Utamakan Tertib dan Nyaman, Berikut 8 Adab Saat Berada di Masjid
Kucing memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap pemiliknya. Kucing akan tau ketika pemiliknya berada dalam keadaan yang baik atau sebaliknya. Biasanya dia akan menggosokkan badan atau mengeong keras kepada pemiliknya. Ajaibnya perlakuan yang dilakukan kucing tersebut dapat menenangkan suasana hati sang pemiliknya. Hal ini disebabkan hormon serotonin (hormon perasaan), yang membuat nyaman dan senang dalam otak naik dan sebaliknya hormon kortisol atau penimbul stres menjadi turun.
Dilansir dari National Geographic Indonesia, hasil penelitian menunjukkan, bahwa kelompok yang diperbolehkan mengelus anjing dan kucing selama sepuluh menit, dapat mengalami penurunan kortisol lebih banyak dibandingkan partisipan lainnya. Meski partisipan di kelompok dua hingga empat juga mengalami penurunan kadar kortisol, namun jumlahnya hanya sedikit saja.
“Kami sudah tahu bahwa partisipan pasti sangat menikmati interaksi dengan hewan. Bermain dengan anjing dan kucing membantu meningkatkan emosi positif mereka, kami ingin mempelajari apakah eksposur dari hewan peliharaan dapat mengurangi stres. Ternyata, itu memang memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan fisik dan mental,” Ujar Patricia Pendry, profesor di Department of Human Development WSU sekaligus wakil pemimpin studi tersebut.
Orang yang memelihara kucing cenderung akan lebih tenang dalam melewati sebuah masalah. Reaksi yang diberikan dari suara dan tingkah laku kucing cenderung akan membuat seseorang menjadi lebih senang dan berpengaruh pada ketenangan jiwa mereka. Kehadiran kucing memberi efek positif pada psikologis pemiliknya.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang
