Network
JURNAL SOREANG - Keterampilan menjadi pendengar yang baik terkadang terasa seperti sebuah seni yang telah hilang, karena pada era globalisasi ini kita cenderung berkomunikasi lebih banyak melalui media elektronik.
Saat berkomunikasi secara tatap muka dengan seseorang, mudah bagi kita untuk mengetahui jika lawan bicara tidak memperhatikan. Tetapi, akan begitu sulit untuk mengetahui apakah lawan bicara kita adalah seorang pendengar yang baik atau tidak.
Ilmuwan yang mempelajari perilaku mengungkapkan bahwa mendengarkan dengan baik adalah salah satu hal yang dapat membantu dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk untuk meningkatkan hubungan dengan keluarga, teman, dan dengan kolega di tempat kerja.
Baca Juga: Pelawak Senior Nunung Divonis Kanker Payudara, Waspadai Penyebabnya Kenali Ciri-Cirinya!
Menaruh minat pada topik yang sedang dibicarakan oleh pembicara dan membuat mereka merasa dimengerti adalah inti dari berkomunikasi secara tatap muka.
Selain itu, para peneliti juga menyatakan bahwa memberi respon dengan senyuman dan anggukan tidaklah cukup untuk dikatakan sebagai parameter pendengar yang baik.
Ada pun ciri-ciri yang ditunjukkan oleh pendengar yang baik saat berkomunikasi meliputi menaruh perhatian, menyampaikan pemahaman, dan menunjukkan niat positif kepada pembicara.
Baca Juga: Terpilih Jadi Presiden BEM Pertama Di Amerika, Deris Nagara: Pemuda Ciamis To The World!
Meski begitu, ada hal yang bersifat performatif agar Anda dapat dikatakan sebagai pendengar yang baik. Selain memperhatikan kata-kata pembicara, pendengar yang baik juga mengajukan pertanyaan dan menggunakan bahasa tubuh yang menunjukkan pemahaman dan keinginan untuk mengerti.
Pada awalnya Anda akan merasa aneh saat menunjukkan sikap tersebut dan hal paling efektif mungkin bergantung pada hubungan Anda dengan pembicara. Namun, seiring berjalannya waktu dan latihan, Anda akan terbiasa melakukan perilaku dasar dalam berkomunikasi ini. Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi pendengar yang lebih baik? Simak lima poin penjelasan berikut.
Jauhkan Segala Macam Distraksi
Pastikan sebelum memulai percakapan untuk menyingkirkan semua gangguan di sekitar Anda, seperti matikan TV, lepas headphone, dan jauhkan ponsel Anda. Kehadiran ponsel akan terus-menerus menarik perhatian Anda dari orang yang sedang berbicara. Studi menunjukkan bahwa kehadiran ponsel di dalam sebuah perbincangan akan membuat percakapan terasa kurang intim dan memuaskan.
Jangan Mencela dan Ajukanlah Pertanyaan Terbuka
Saat pembicaraan dimulai, usahakan untuk tidak mencela lawan bicara Anda. Bukan berarti Anda harus tetap diam, tapi carilah waktu yang pas untuk mengajukan pertanyaan yang menguntungkan pembicara, bukan hanya karena keingintahuan. Misalnya, ajukan pertanyaan seperti, “Bagaimana selanjutnya?” atau “Bagaimana perasaanmu?”. Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda sebagai pendengar yang baik mengikuti alur cerita dan membantu pembicara menyelam lebih dalam ke dalam pikirannya sendiri.
Meringkas Apa yang Anda Dengar dan Mengkonfirmasinya
Dibandingkan hanya menunggu giliran Anda berbicara, cobalah untuk meringkas apa yang baru saja Anda dengar dan mengkonfirmasinya. Cara ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Anda mencoba untuk memahami pembicara.
Sepenuhnya Hadir Saat Ini (Be Fully Present)
Komunikasi yang baik membutuhkan percakapan dua arah, maka rencanakan tanggapan Anda dengan fokus memperhatikan pembicara. Anda harus menjernihkan pikiran dari segala hal lain, sehingga Anda dapat fokus sepenuhnya pada apa yang dikatakan lawan bicara. Pastikan ponsel Anda mati atau jauh dari Anda. Jika Anda sedang bekerja, maka matikan monitor atau putar kursi agar tidak terganggu oleh layar.
Cobalah untuk fokus sepenuhnya pada orang lain, singkirkan pikiran tentang jadwal pertemuan yang harus Anda hadiri atau tenggat waktu yang semakin dekat. Jika Anda kehilangan fokus, jangan malu meminta lawan bicara untuk mengulangi apa yang Anda lewatkan.
Baca Juga: Berkah Hoki Cap Go Meh! 3 Shio Ini Rezeki dan Keuangannya Melimpah Ruah di Tahun Kelinci Air 2023
Jangan Takut untuk Diam
Yang terakhir, jangan takut untuk diam. Mintalah waktu sejenak pada lawan bicara untuk merumuskan tanggapan. Mengambil jeda untuk berpikir sebelum melanjutkan percakapan juga dapat membantu pembicara merefleksikan ceritanya.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang
