Generasi 'Malas Hubungan Intim' Melanda Korea Selatan, Banyak Kematian daripada Kelahiran Sebabkan Resesi Seks

- 23 September 2022, 16:47 WIB
Ilustrasi pasangan di Korea Selatan yang kini menurun tingkat produktivitasnya karena malas berhubungan intim dan memiliki anak yang sebabkan resesi seks di negeri gingseng tersebut
Ilustrasi pasangan di Korea Selatan yang kini menurun tingkat produktivitasnya karena malas berhubungan intim dan memiliki anak yang sebabkan resesi seks di negeri gingseng tersebut /Youtube

JURNAL SOREANG - Baru-baru ini sebuah riset menemukan bahwa Korea Selatan memecahkan rekor angka kesuburan terendah di dunia.

Laporan ini muncul kala sejumlah negara mendeteksi fenomena resesi seks atau penurunan minat hubungan intim. 

Apakah dampak dari fenomena resesi seks ini? simak ulasannya sebagai berikut ini.

Baca Juga: Luar Biasa! Ini 10 Manfaat Mentimun Untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Gairah Hubungan Intim

Korea Selatan menempati rekor kesuburan terendah di dunia, tanda resesi seks untuk di Korea Selatan beberapa tahun belakangan ini.

Berbagai media menggunakan istilah resesi seks untuk menggambarkan penurunan aktivitas hubungan intim karena tekanan hidup kian tinggi.

Korea Selatan sendiri memang sudah mengalami masa reproduksi bertahun-tahun.

Baca Juga: Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Curacao di FIFA Matchday, Waspadai Curacao Ranking 84 Dunia

Puncaknya tingkat kesuburan di negara itu Turun 0,03 persen menjadi 0,81 persen pada tahun 2021.

Dan ini berdasarkan data pemerintah resmi angka ini dapat dari jumlah kelahiran perpasangan dibandingkan dengan keseluruhan populasi di Korea Selatan.

Informasi disampaikan oleh salah satu media online, menerbitkan ini untuk menjaga kestabilan populasi satu negara harus memiliki tingkat kesuburan.

Baca Juga: Prediksi Jerman vs Hungaria di UEFA Nations League 24 September 2022, Pertandingan Sengit Perebutan Klasemen

2,1 persen ini standarnya angka kelahiran di Korea Selatan sendiri sudah terpantau kian turun sejak tahun 2015.

Tren penurunan itu terus terjadi di tahun-tahun selanjutnya pada tahun 2020 negara itu bahkan mencatat lebih banyak kematian ketimbang kelahiran untuk pertama kalinya.

Ini membuat jumlah penduduk negara itu semakin menyusut, belakangan perempuan Korea Selatan juga memutuskan untuk memiliki anak saat usia tua saja.

Baca Juga: 5 Tips Hubungan Intim Oral Sehat dan Aman dari Penyakit Seksual, Berikut Penjelasan Ahli

Rata-rata umur perempuan Korea Selatan yang melahirkan pada tahun 2021 adalah usia 33 tahun dan seterusnya.

Beberapa faktor menjadi penyebab angka kelahiran Korea Selatan berkurang mulai dari budaya kerja, upah stagnan, kenaikan biaya hidup dan kenaikan harga rumah.

Kebanyakan perempuan di Korea Selatan mengatakan mereka tidak memiliki waktu, tidak memiliki uang dan kapasitas emosional untuk berkencan.

Baca Juga: Jadwal Tayang Drama Korea One Dollar Lawyer Eps 1-16, Drakor Terbaru Nam Goong Min dan Kim Ji Eun

Salah satu penyedia survey melaporkan masyarakat muda Korsel juga saat ini disebut-sebut sebagai generasi penutus.

Ucapan ini merujuk pada generasi yang telah menyerah akan tiga hal yakni berkencan, menikah dan punya anak.

Asisten Profesor sosiologi di Universitas British Columbia menuturkan bahwa 40 persen masyarakat Korea Selatan berumur 20 an hingga 30 tahun telah berhenti berkencan.

Baca Juga: Hubungan Intim Posisi Lotus ini Nikmatnya Sampai ke Ulu Hati Lhoo, Pasturi Wajib Coba!

Dikatakan bahwa pernikahan dan kencang sudah tidak lagi menjadi prioritas salah satunya karena bagi perempuan Korsel mereka mengembang tanggung jawab lebih banyak atas urusan rumah.

Sebuah riset pada tahun 2006 menemukan bahwa 46 persen perempuan Korea Selatan yang menikah pada 25 sampai dengan 54 tahun mengemban 80 persen pekerjaan rumah.

Suami mereka hanya melakukan pekerjaan rumah kurang dari 20 persen, tak hanya itu alasan lain generasi muda Korea Selatan tidak mau lagi berkencan, menikah dan membesarkan anak adalah karena kesulitan finansial.

Baca Juga: 7 Adab dan Tata Cara Hubungan Intim dalam Islam yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Ga Boleh Telanjang Bulat!

Banyak generasi muda Korea Selatan yang bekerja tanpa kontrak tetap bayaran rendah dan sedikit jaminan pendapatan.

Korea Selatan juga memiliki budaya jam kerja yang panjang, pemerintah Korea Selatan sendiri telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi angka kesuburan yang menurun.

Salah satu kebijakan adalah mengizinkan pasangan mengambil cuti waktu yang sama atau pun memperlama cuti berbayar.

Baca Juga: Zat Purin Salah Satu Penyebab Terjadinya Penyakit Asam Urat, Kok Bisa?

Upaya pemerintah juga mengurangi jumlah waktu bekerja perpekan dari 68 ke 52 dengan harapan warga Korea Selatan dapat memiliki kehidupan pribadi setelah bekerja.

Tak hanya Korea Selatan, ini juga dialami oleh beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang hingga Tiongkok.

Resesi menjadi serius jika kedepannya tak ada upaya untuk menanggulanginya.

Baca Juga: 7 Adab dan Tata Cara Hubungan Intim dalam Islam yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Ga Boleh Telanjang Bulat!

Peradaban suatu negara akan punah dan membuat negara tersebut terancam kekurangan dari berbagai aspek.

Daya beli berkurang, sumber daya manusia sulit hingga membuat kestabilan dunia terganggu karena hal ini.***

Editor: Agung Prasetya

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah