5 Fakta Menyusui yang Ternyata Salah Besar, No 3 Bukan Karena Bayi Tapi Akibat Ulah Suami saat Hubungan Intim!

- 23 September 2022, 11:33 WIB
Ilustrasi ibu menyusui anaknya
Ilustrasi ibu menyusui anaknya /Pexels

JURNAL SOREANG - Tidak ada yang menandingi momen sakral antara ibu dan anak saat menyusui.

Karena saat menyusui ada bonding dari mata ke mata dari kulit ke kulit dari hati ke hati.

Selain mempererat hubungan ibu dan bayi tapi juga bisa mendukung perkembangan bayi.

Baca Juga: Kisah Wanita Hiperseks, Pernah Bercinta dengan 700 Pria, Mengaku Mulai Kecanduan Hubungan Intim Karena Hal Ini

Sayangnya aktivitas menyenangkan ini tak jarang dicampuri dengan saran turun temurun yang belum terbukti kebenarannya.

Beberapa saran mungkin bisa dijelaskan secara ilmiah tapi saran lain diberikan hanya karena faktor kebiasaan.

Oleh karena itu inilah mitos dan fakta tentang menyusui yang sering dipercaya banyak orang.

Baca Juga: Ternyata Ini Hukumnya Pasutri Melakukan Hubungan Intin Pada Malam Hari Raya, Begini Ungkap Ustd Abdul Somad

1. Air Susu Keluar Pertama Harus Dibuang

Mitos yang pertama air susu yang keluar pertama atau kolostrum harus dibuang oleh ibu menyusui.

Sangat tidak benar justru kolostrum kaya akan sel darah putih yang mampu melawan infeksi bakteri dan virus.

Jadi kolostrum ini disarankan untuk diberikan pada bayi sejak ia lahir dan kemudian dilanjutkan dengan ASI eksklusif hingga 6 bulan.

Baca Juga: Hayo Ngaku Berbagai Pertanyaan Ini Pasti Pernah Terbersit di Pikiran Suami Istri Saat Sedang Hubungan Intim

2. Ukuran Payudara Pengaruhi ASI

Lalu yang kedua ukuran payudara mempengaruhi produksi ASI, namun anggapan ini tidak benar.

Sebab berapapun ukuran payudara ibu produksi ASI tetap bisa maksimal karena jaringan dalam payudara akan tumbuh dan berkembang sejak kehamilan.

Sehingga saat si kecil lahir payudara ibu sudah bisa memproduksi ASI.

Baca Juga: Wow! Ternyata Jepang Punya Banyak Tradisi Soal Hubungan Intim, Salah Satunya Ada Festival Mr P

Produksi ASI justru dipengaruhi frekuensi pemberian ASI, suasana hati saat menyusui, kebiasaan memijat payudara, kondisi psikis dan asupan nutrisi selama menyusui.

3. Menyusui Buat Payudara Kendur

Berikutnya yang ketiga menyusui bikin payudara kendur, alasan payudara kendur kerap menjadi penyebab wanita tidak mau menyusui.

Padahal anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena kondisi hanya terjadi saat kulit dan jaringan payudara menegang ketika menyusui.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia 2022: Mampukah Honduras Hempaskan Argentina di Laga Persahabatan! Cek Faktanya

Serta efek samping berhenti menyusui, meski begitu menyusui bukanlah Faktor utama.

Penyebab payudara kendur faktor utamanya adalah genetik, ukuran, indeks massa tubuh, faktor usia, kebiasaan merokok, riwayat kehamilan dan ukuran payudara sebelum hamil.

4. Semakin Lama Menyusui Semaki Sulit Menyapih

Selanjutnya yang keempat semakin lama menyusui semakin sulit proses penyapihan.

Baca Juga: 4 Larangan yang Dilakukan Setelah Hubungan Intim, Para Ahli Ingatkan Pasutri Soal Risiko yang Bisa Mengancam

Menyapih bayi sama sekali tidak berkaitan dengan durasi menyusui, sebab menyapih bayi bisa dilakukan kapan saja setelah pemberian ASI eksklusif selesai.

Proses penyapihan bisa segera dilakukan setelah ibu melihat tanda-tanda kesiapan si kecil.

Ia sudah bisa duduk dengan kepala tegak dalam waktu lama, membuka mulut dan tertarik ketika melihat orang makan.

Baca Juga: Bisakah Hipertensi Atau Tekanan Darah Tinggi Menyebabkan Disfungsi Seksual Pada Wanita? Begini Kata Penelitian

Berat badannya mencapai dua kali lipat berat lahir, serta memiliki koordinasi mata, mulut dan tangan yang baik.

5. Banyak Minum Susu Buat ASI Melimpah

Lalu yang kelima ibu yang banyak minum susu akan menghasilkan banyak ASI untuk bayi.

Namun produksi ASI lebih dipengaruhi oleh frekuensi menyusui, sebab semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang dihasilkan.

Baca Juga: Benarkah Melakukan Hubungan Intim Sebelum Menikah Di Jepang Itu Hal yang Wajar? Simak Jawabannya Disini!

Susu saat menyusui mungkin bermanfaat bagi ibu yang membutuhkannya, sementara bagi sebagian yang lain konsumsi susu selama menyusui bisa memicu reaksi alergi pada bayi.

Teknik ditandai dengan sering gumoh atau muntah, sakit perut, feses berlendir atau berdarah.

Lalu bisa juga ruam kemerahan kulit dan penurunan nafsu makan yang berbahaya bagi bayi.***

Editor: Agung Prasetya

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x