JURNAL SOREANG – Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa wanita dengan banyak bulu adalah menandakan Hiperseks.
Anggapan ini meluas dan wanita banyak bulu dianggap sebagai wanita yang memiliki libido tinggi saat hubungan intim.
Perlu diketahui bahwa menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Michigan, lebatnya bulu pada wanita terjadi karena kadar hormon testosteron cukup tinggi.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Wanita Berbulu Lebat Mudah Terangsang Saat Hubungan Intim, Ini Kata Medis
Seperti diketahui, hormon tersebut adalah hormon yang dimiliki oleh pria.
Namun. tidak menutup kemungkinan juga wanita bisa memilikinya, walau kadarnya tidak setinggi pada pria.
Hormon testosteron merupakan elemen biologis yang hanya merupakan bagian kecil dari faktor pendorong gairah hubungan intim.
Jadi, adanya anggapan wanita berbulu lebat memiliki nafsu tinggi tidak sepenuhnya benar.
Hal-hal yang memengaruhi gairah hubungan intim pada wanita dalam urusan biologis disebut libido.
Libido sendiri ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Faktor psikologis meliputi stres, pikiran, nurani dan imajinasi.
2. Faktor sosial bisa meliputi pergaulan, persahabatan, maupun dunia pekerjaan.
3. Faktor biologis, seperti kadar hormon testosteron dan estrogen.
Baca Juga: Kemas 9 Gol, David da Silva Top Skor Sementara Persib Bandung dan Liga 1 2022-2023, Simak Ulasannya
Beberapa faktor di atas bisa memengaruhi libido wanita baik itu meningkatkan ataupun menurunkannya.
Bahkan, dijelaskan pula jika hormon testosteron yang dimiliki wanita memiliki andil hanya sedikit bagi peningkatan gairah hubungan intim,
Jadi, bila mendapati bulu tangan wanita lebat, jangan langsung menyimpulkan bahwa orang itu memiliki libido yang tinggi.
Sementara itu, anggapan wanita banyak bulu menandakan bahwa ia Hiperseks juga tentu saja tidak benar adanya.
Perlu Anda ketahui, gairah hubungan intim pada seseorang bisa menjadi suatu masalah jika keinginan untuk hubungan intim tidak bisa terkontrol.
Kondisi ini dikenal dengan istilah Hiperseks atau compulsive sexual behavior (perilaku seksual kompulsif).
Beberapa kemungkinan penyebab kondisi Hiperseks, di antaranya ketidakseimbangan neurotransmitter.
Perilaku seksual kompulsif bisa berhubungan dengan adanya zat kimia yang tinggi di otak neurotransmitter.
Penggunaan obat-obatan, seperti obat-obatan untuk penderita penyakit Parkinson.
Masalah kesehatan, seperti adanya masalah pada bagian otak, misalnya epilepsi dan demensia.
Sekali lagi perlu dipahami bahwa ada 3 faktor yang memengarahui hasrat atau gairah hubungan intim wanita, yakni faktor sosial, faktor psikologis, serta faktor biologis.
Jadi, anggapan mengenai wanita berbulu lebat menandakan hiperseks dan memiliki libido yang tinggi adalah anggapan yang kurang tepat.***