Apalagi jika menggabungkan obat-obatan seperti ganja atau opioid dengan alkohol juga menurunkan kesuburan.
Selain itu, penyakit hati yang disebabkan oleh minum berlebihan dapat mengubah kualitas sperma.
Baca Juga: Keren! Lagu WADADA Milik Girlgroup Kpop Kep1er Lampaui 100 Juta Streaming di Oricon
Baru-baru ini studi menunjukkan paparan alkohol selama perkembangan awal dan di kemudian hari menyebabkan perubahan DNA.
Ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan gangguan penggunaan alkohol dan masalah kesehatan bawaan lainnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan ini.
Kabar baiknya adalah bahwa efeknya dapat dibalik. Satu studi menunjukkan butuh tiga bulan untuk kembalinya produksi sperma yang sehat setelah konsumsi alkohol berhenti.
Sementara bagi wanita, alkohol dapat menurunkan kemungkinan hamil.
Minum berat secara teratur dapat mengurangi kesuburan wanita dengan mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi yang menyebabkan perubahan fungsi ovarium.
Selain itu juga bisa mengubah kadar hormon testosteron, estradiol dan hormon luteinizing, serta menyebabkan hiperprolaktinemia atau prolaktin tinggi dalam darah.