JURNAL SOREANG - Keperawanan menjadi salah satu hal yang tabu di masyarakat dan dianggap sangat intim.
Oleh karena itu stigma masyarakat jika membicarakan ini seringkali buruk dan jarang ingin dibicarakan orang-orang secara umum.
Namun ternyata diluar sana terdapat banyak penelitian terkait hal ini, keperawanan sendiri merupakan lepasnya atau robeknya selaput dara atau dalam medis disebut hymen.
Ini memang terjadi dalam hubungan intim pertama kali dan seringkali dibarengi dengan darah.
Namun menurut medis tak selalu malam pertama atau hubungan intim pertama kali selalu robek selaput dara.
Oleh karena itu parameter perawan atau tidak seringkali tak sama, namun dalam implementasinya malam pertama disepakati sebagai malam kehilangan keperawanan.
Oleh karena itu untuk lebih menambah sedikit pengetahuan terkait hal ini kami coba merangkum beberapa penelitian terkait keperawanan dikutip dari laman seventeen.
Meskipun keputusan untuk berhubungan intim sepenuhnya ditentukan mereka, tidak ada salahnya untuk bertanya kapan dan kapan mereka melakukan seks untuk pertama kalinya.
Meskipun sulit untuk mengetahui dengan pasti usia rata-rata orang melakukan hubungan seksual pertama mereka (tidak banyak penelitian tentang statistik ini).
Ada beberapa survei menarik yang menunjukkan rata-rata kasar, awal tahun ini Zava, layanan konsultasi kesehatan online yang sebelumnya dikenal sebagai Dr Ed.
Menyurvei 500 orang Eropa dan 500 orang Amerika untuk mengetahui seperti apa "perjalanan seksual" mereka.
Studi tersebut menemukan bahwa usia rata-rata hilangnya keperawanan adalah 17,4 tahun.
Sedangkan usia rata-rata kebangkitan seksual (muncul dorongan seksual) adalah 15,2 tahun.
Baca Juga: Hubungan Intim Merupakan Bagian Dari Perawatan Kulit, Begini Faktanya
Planned Parenthood juga mengatakan bahwa usia rata-rata untuk remaja pertama kali adalah 17 tahun.
Sementara usia rata-rata mungkin 17 tahun, menurut laporan terbaru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Jumlah remaja yang aktif secara seksual secara konsisten menurun, lebih banyak remaja menunda hubungan intim daripada sebelumnya.
Baca Juga: Hubungan Intim Berasa Lelah Ternyata Ini Penyebabnya, Yuk Cari Tahu Di Sini
Survei Perilaku Risiko Pemuda Nasional (YRBS) CDC tahun 2017 menunjukkan bahwa hampir 40 persen siswa sekolah menengah AS pernah berhubungan intim. Dan jumlah itu telah menurun dari hampir 48 persen pada tahun 2007.
Selain itu, sekitar 10 persen siswa telah memiliki empat atau lebih pasangan seksual pada tahun 2017.
Dibandingkan dengan hampir 15 persen 10 tahun sebelumnya, ini adalah persentase terendah yang dilaporkan sejak CDC mulai melakukan YBRS pada tahun 1991.
Namun persentase siswa sekolah menengah yang aktif secara seksual terus menurun.
Hanya 54 persen siswa yang menggunakan pengaman saat terakhir kali berhubungan intim.
Ini berarti hampir SETENGAH dari remaja yang berhubungan seks berisiko terkena HIV dan PMS.
Meski angka itu telah turun sekitar delapan persen sejak 2007, statistiknya masih cukup mengkhawatirkan.
Jika dirunut kini di tahun 2022 makan di prediksi angkanya akan terus meningkat seiring perkembangan zaman.
Dari data Durex Face of Global Sex mengungkapkan bahwa rata keperawanan di dunia berbeda beda.
Dengan rentang usia di mayoritas negara Eropa dan Amerika adalah sekitar 15 hingga 18 tahun.
Sementara Indonesia hilang di usia 19 tahun dengan rata-raya negara Asia hingga Afrika mencatatkan usia dari 19 hingga 22 tahun.
Adapun kultur negara tidak mempengaruhi hasil itu seperti Turki yang notabene menjadi negara muslim.
Justru hilang keperawanan rata-ratanya sekitar 17 tahun, begitupun dengan Indonesia walaupun berbeda dengan Malaysia dengan usia 23 tahun.***