JURNAL SOREANG - Bagi pasangan suami istri, melakukan aktivitas hubungan intim tak sekedar bertujuan reproduksi namun juga mencapai kepuasan.
Sebagai salah satu aktivitas yang menyenangkan, tentunya harapan para suami dan istri bisa melakukan aktivitas hubungan intim yang berkualitas hingga tua.
Namun hal itu tentu tidak akan terjadi begitu saja, karena untuk bisa mencapai hal tersebut, hubungan intim yang tahan lama dan bisa dilakukan hingga usia lanjut, diperlukan kedisiplinan menjaga kesehatan fisik dan psikis.
Selain hal tersebut, ada hal-hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga agar organ reproduksi tetap sehat dan bebas masalah.
Berikut adalah 4 kebiasaan yang harus diterapkan dan dilakukan secara rutin oleh suami istri seusai sesi hubungan intim seperti dilansir dari laman Healtshots.
1. Buang air kecil
Berkemih atau buang air kecil selepas sesi hubungan intim tak hanya harus dilakukan istri, namun juga suami.
Baca Juga: 3 Jenis Makanan dan Minuman Ini Sebabkan Penyakit Asam Urat
Bagi istri buang air kecil selepas aktivitas bercinta berguna agar kemungkinan terkena Infeksi Saluran Kemih (ISK) berukurang.
Hal ini juga menyiram sperma liar, menjadikannya berkurang meskipun tidak menghilangkan kemungkinan hamil.
Anda berada pada peningkatan risiko infeksi saluran kemih karena bakteri dapat naik uretra selama hubungan intim.
Baca Juga: JYP Entertainment Mendaftarkan Merek Dagang untuk 'MISAMO', Akankah debut sebagai sub unit TWICE?
Jadi, jadikan rutinitas untuk menggunakan kamar kecil sebelum dan sesudah bercinta dengan suami..
Juga, minum segelas air jika Anda tidak merasa ingin buang air seni. Ini akan membantu membersihkan kuman.
2. Cuci Miss P atau Mr P
Pada istri gunakan air dan handuk lembut. Selalu cuci bagian pribadi Anda dari depan ke belakang dan bukan sebaliknya.
Miss V memiliki mekanisme pembersihan diri sendiri, yang mencakup bakteri baik yang membantu menjaga kadar pH tetap sehat dan seimbang.
Tidak, kami tidak meminta Anda untuk douche. Jaga kebersihan area eksternal, area kewanitaan Anda akan menjaga dirinya sendiri.
Douching dengan produk over the counter akan semakin mendorong infeksi ke dalam vagina Anda dan dapat mengganggu ekosistem bakteri yang halus, memperburuk vaginitis dan iritasi lokal.
Hal serupa juga harus dilakukan oleh suami, terutama bagi para suami yang tidak disunat.
Penumpukan sisa hubungan intim, pelumas, cairan semen, dan kulit mati bisa menumpuk pada bagian kulup, jadi pastikan bersihkan area tersebut.
Sementara pada suami yang disunat, pembersihan cukup dengan pembasuhan dengan air saja dan keringkan hingga benar-benar kering.
Baca Juga: 4 Tips Berhubungan Intim Aman Bagi Istri Penderita Penyakit Rahim, Yuk Simak Keterangannya
3. Ganti pakaian dalam
Cairan tubuh yang menodai pakaian dalam dan pakaian Anda adalah tempat berkembang biaknya infeksi, jadi selalu pastikan untuk mengenakan satu set pakaian baru. Hal serupa berlaku untuk sprei Anda harus merasa normal segera setelah berhubungan intim.
Jika Anda, para istri, melihat lesi di sekitar bagian pribadi Anda, sensasi terbakar atau gatal saat melewati urin, demam, benjolan segar yang semakin parah seiring waktu, segera laporkan ke dokter Anda.
4. Buang kondom
Bagi pasutri yang memakain alat kontrasepsi ini jangan membuat kesalahan dengan mencoba menyiram kondom ke toilet karena akan menyumbat saluran pembuangan Anda.
Jadi, saat Anda berjemur dalam cahaya pasca-koital, ambil pembungkus itu, ikat kondom dan buang di tempat sampah.
Selain itu, suami dan istri harus berdiskusi terbuka tentang kesehatan dan kebersihan seksual.
Idealnya, Anda berdua harus menjalani pengujian untuk infeksi menular seksual karena laporan tes positif dapat berdampak negatif pada kesehatan serta hubungan Anda berdua.***