Sering Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Bisa Berimbas Buruk Pada Aktivitas Hubungan Intim, Begini Kata Ahli Gizi

- 31 Juli 2022, 19:21 WIB
Ilustrasi makanan cepat saji
Ilustrasi makanan cepat saji /Sumber foto: Tangkapan layar Unsplash/ Mustafa Bashari

JURNAL SOREANG - Seperti yang sudah banyak tersiar kabar, makanan cepat saji atau fast food memiliki dampak negatif bagi kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi, termasuk ke dalam urusan aktivitas hubungan intim.

Meski dari rasa dan penampilan makanan saji selalu banyak digemari, tetapi kesehatan kehidupan hubungan intim bisa menjadi pertaruhannya jika fast food terlalu sering kita konsumsi.

Seorang ahli gizi, Lisa Davis, bahkan mengupas tuntas masalah bahayanya makanan cepat saji ini dengan hubungan intim dalam karya bukunya berjudul 'Makan Bersih, Bercinta Kotor'.

Baca Juga: Sadar Usai Rugi Ratusan Juta Rupiah, Mantan Pemain Judi Slot Online Ungkap Pengalamannya: Kita Lawan Mesin!

“Saya sangat percaya pada makanan sebagai obat,” kata Davis kepada The Post, dikutip dari New York Post.

Lisa meneliti makanan yang mempengaruhi hormon dan aliran darah. Misalnya, kata Davis, gula mengganggu aliran darah Anda dengan menyebabkan peradangan di kapiler Anda.

Pembengkakan itu akan mengurangi aliran darah ke organ intim dan akan memengaruhi libido dan kinerja di tempat tidur.

Baca Juga: Istri Perlu Tahu! 18 Cara Bangkitkan Gairah Suami, Bercinta Bisa Makin Romantis dan Capai Kepuasan Bersama

Lisa berpikir bahwa dorongan untuk melakukan hubungan intim adalah benar-benar lebih tentang energi dan rasa kesejahteraan daripada akibat langsung dari makan makanan tertentu.

Namun, melalui bukunya tersebut ia mendorong orang-orang yang peduli dengan libido mereka untuk mengurangi makanan yang jelas-jelas tidak sehat seperti fast food.

Sebagai contohnya ada di makanan semacam spagetti. Pati yang diproses secara berat, seperti tepung putih, meningkatkan kadar gula darah dan insulin.

Baca Juga: Piala AFF U-16 Digelar di Yogyakarta, Pelatih Vietnam Sebut Fans Indonesia Sangat Bersemangat

Itu dapat menyebabkan lonjakan energi dan crash, dan juga dapat mengganggu keseimbangan hormonal Anda dengan memicu ovarium untuk memproduksi berlebihan hormon intim tertentu, yang menyebabkan komplikasi menyakitkan seperti kista ovarium.

Efek luas dari pemuatan karbohidrat, dengan kondisi seperti diabetes dan obesitas, yang mengancam terhadap kesehatan juga memiliki efek negatif pada aliran darah dan fungsi aktivitas hubungan intim.

"Merasa sangat kenyang akan membuat Anda tidak merasa seksi," kata ahli gastroenterologi yang berbasis di Manhattan, Dr. Edward Goldberg.

Baca Juga: Benarkah Berhubungan Intim Pagi Hari Lebih Baik Daripada Malam? Simak Penjelasan Ahli

Contoh lainnya adalah makanan fast food seperti ayam goreng cepat saji. Menurut Davis, makanan kaya lemak trans itu, yang bisa mencakup mulai dari makanan cepat saji hingga pizza beku hingga popcorn microwave - juga melukai organ lain.

Lemak yang menyumbat arteri ini juga menghambat produksi oksida nitrat tubuh, yang membantu mengontrol aliran darah ke ekstremitas kita.

“Jika Anda tidak memiliki cukup oksida nitrat, Anda akan memiliki masalah dengan disfungsi ereksi," tulis Davis.

Baca Juga: Tes IQ: Berapa Jumlah Lingkaran yang Dapat Anda Temukan dalam Waktu 10 Detik?

Goldberg menyatakan bahwa penyakit jantung dan aterosklerosis, alias penumpukan plak di arteri, tentu saja dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Akan tetapi ia memperingatkan bahwa itu bukan satu-satunya masalah Anda. "Jika lemak menyebabkan peningkatan kolesterol atau kerusakan pembuluh darah, ada risiko lebih besar terkena penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya sebelum Anda mendapatkan efek negatif pada fungsi bercinta,"
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah