Network
JURNAL SOREANG - Wanita yang sering berhubungan intim tidak mungkin mengalami menopause pada usia dini, menurut penelitian.
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45–55 tahun.
Dikutip Jurnal Soreang dari The Guardian sebuah tim dari University College London (UCL) menemukan bahwa wanita yang melakukan aktivitas berhubungan intim.
Baca Juga: Suami Memuaskan Itu Mudah, 5 Jurus Agar Istri Bergairah, Mendesah dan Puas Saat Berhubungan Intim
Termasuk bercinta, berhubungan intim secara oral atau stimulasi diri setiap minggu, 28 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami menopause.
Pasangan suami istri yang berhubungan intim setiap bulan 19 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami menopause dini dibandingkan yang jarang berhubungan intim.
Tim yang mengamati aktivitas seksual 2.936 wanita selama dua tahun, percaya bahwa alasan untuk ini adalah karena kurangnya sinyal aktivitas berhubungan intim ke tubuh.
Baca Juga: 5 Cara Berhubungan Intim yang Baik Bagi Penderita Diabetes, Salah Satunya Gunakan Pelumas
Mereka mengatakan ini karena ovulasi adalah proses yang mahal dan jika tubuh dapat menginvestasikan energi dengan lebih baik.
Megan Arnot, kandidat PhD di University College London dan penulis pertama, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Temuan penelitian kami menunjukkan bahwa jika seorang wanita tidak berhubungan intim dan tidak ada kemungkinan kehamilan, maka tubuh memilih untuk tidak berinvestasi dalam ovulasi, karena itu tidak ada gunanya,”
Menopause terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut dan tidak dapat lagi hamil secara alami.
Biasanya dimulai antara usia 45 dan 55, tetapi dapat berkembang sebelum atau setelah rentang usia ini.
Kebanyakan wanita menjelang menopause akan mengalami hot flashes, perasaan hangat yang tiba-tiba menyebar ke seluruh tubuh bagian atas.
Baca Juga: Akhiri Bercinta dengan Hot! 5 Tips Afterplay Agar Sesi Berhubungan Intim Lebih Nikmat
Seringkali dengan wajah memerah dan berkeringat, insomnia, kekeringan pada Miss V, penambahan berat badan, depresi, kecemasan, kesulitan berkonsentrasi.
Masalah memori, penurunan libido, atau dorongan seks. , peningkatan buang air kecil, payudara sakit atau nyeri, sakit kepala, jantung berdebar kencang, infeksi saluran kemih (ISK).
Massa otot berkurang, persendian nyeri atau kaku, massa tulang berkurang, penipisan atau kerontokan rambut, peningkatan pertumbuhan rambut di area lain dari tubuh.***
