9 Hal Medis yang Terjadi Pada Tubuh Saat Melakukan Hubungan Intim, Salah Satunya Membantu Meningkatkan Imun

- 26 Juli 2022, 12:22 WIB
Ilustrasi pasangan suami istri akan melakuakan hubungan intim/pixabay/
Ilustrasi pasangan suami istri akan melakuakan hubungan intim/pixabay/ /

JURNAL SOREANG - Semua orang tentu sepakat bahwa aktivitas hubungan intim merupakan kebutuhan yang membawa sensasi kenikmatan luar biasa.

Namun, aktivitas hubungan intim tidak sekedar tentang stimulasi yang terjadi kepada organ intim antara pasangan suami istri.

Pasalnya lebih jauh dari itu, tubuh sesorang akan mengalami banyak perubahan selama melakukan hubungan intim bersama pasangan.

Baca Juga: Paul Pogba dan Nicolo Fagioli, Dipastikan Absen di Laga Pramusim Juventus Kontra Barcelona?

Dirangkum dari Womens Weeklu, berikut adalah 9 hal medis yang terjadi kepada tubuh kita saat melakukan hubungan intim yang mungkin jarang diperhatikan saking terbuainya ke dalam puncak kenikmatan.

1. Otak Menciptakan Sensasi Luar Biasa

Selama proses gairah, batang otak melepaskan bahan kimia kesenangan seperti dopamin ke dalam aliran darah Anda.

Segala macam hormon bahagia dilepaskan selama mencapai kenikmatan, menciptakan perasaan senang, gembira, dan lepas dari segala tekanan.

Baca Juga: Kabar Baik! Persib Tampil Full Team kontra Madura United di Liga 1?

2. Sistem Kekebalan Tubuh Meningkat

Menurut sebuah penelitian, orang yang aktif melakukan hubungan intim lebih sehat secara keseluruhan dan lebih sedikit sakit.

Hubungan intim juga membantu produksi limfosit tubuh Anda, yang merupakan bagian penting dari proses melawan infeksi, dan meningkatkan kadar antibodi imunoglobulin yang membantu tubuh Anda menangkal virus, bakteri, dan mikroba invasif lainnya.

3. Toleransi Rasa Sakit Meningkat

Selama hubungan intim, kemampuan tubuh untuk mentolerir rasa sakit meningkat secara dramatis, terutama di kalangan para istri.

Baca Juga: Wajib Diketahui Ternyata Seperti Ini Posisi Hubungan Intim Suami Istri yang Disunnahkan Rasulullah SAW

Saat wanita mendekati puncak kenikmatan, ambang rasa sakit mereka hampir 100 persen lebih tinggi. Itu karena area otak yang mengelola rasa sakit menjadi sangat aktif saat bercinta.

4. Indra Penciuman Meningkat Saat Mencapai Klimaks

Ketika Anda mengalami puncak kenikmatan, salah satu dari banyak bahan kimia yang dilepaskan ke otak Anda yang kecanduan obat adalah prolaktin.

Prolaktin memiliki sejumlah efek, termasuk mendukung sistem kekebalan tubuh, melawan kematian sel, dan membuat Anda merasa baik. Prolaktin juga memiliki efek samping yang unik, yaitu membuka secara total bagian otak yang menafsirkan bau.

Baca Juga: Waduh! Suami Tak Pernah Bilang Cinta Kecuali Saat Berhubungan Intim, Normal Kah?

5. Kulit aLebih Bercahaya Pasca Melakukan Hubungan Intim

Peningkatan aliran darah saat berhubungan intim menghilangkan racun dan mendapatkan lebih banyak oksigen, yang membantu dermis Anda terlihat lebih muda, lebih lembut, dan lebih cerah.

Ini juga meningkatkan produksi kolagen, yang membantu mencegah bintik-bintik penuaan dan kendur.

Bercinta juga dapat membantu mereka yang menderita jerawat kronis karena berpotensi mengatur beberapa ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan jerawat.

Baca Juga: Penyebab Ejakulasi Dini dan Cara Mengatasinya, Hubungan Intim Pasutri Jadi Tahan Lama

6. Tekanan Darah dan Suhu Meningkat

Dari saat Anda pertama kali terangsang melalui kebahagiaan pasca-klimaks, seluruh siklus yang terlibat dalam hubungan intim melibatkan sistem peredaran darah.

Awalnya, ketika Anda baru mulai terangsang, kelenjar adrenal Anda mulai memukul aliran darah dengan adrenalin, mempercepat jantung dan melebarkan pembuluh darah.

Upaya gerakan bercinta yang dilakukan akan meningkatkan detak jantung dan tekanan darah sebesar 50 hingga 60 persen, sehingga meningkatkan suhu tubuh juga.

Baca Juga: Lirik Lagu Semenjana – Soegi Bornean, Penyanyi Asmalibrasi Jadikan Hanya Aku Satu-satunya, Sang Garwa Pambage

7. Bagian Dada Istri Mengembang

Peningkatan aliran darah ke area tersebut dapat menyebabkan bagian sensitif dada istri membengkak hingga 25 persen lebih besar daripada dalam keadaan tidak terangsang.

Bagian sensitif dada istri juga dapat berubah warna sedikit, dengan kemerahan atau bercak muncul di dada dan areola serta titik vitalnya menjadi gelap.

8. Miss V "bekerja" dengan Sendirinya

Selama fase-fase awal proses gairah, Miss V akan mulai “mengendur”, yang menggerakkan Miss V dan serviks lebih dekat dan membantu menciptakan isapan yang menarik sperma ke dalam.

Baca Juga: Daftar Harga HP Oppo Reno Bulan Juli 2022, Simak Ini Daftarnya

Kemudian, selama klimaks, kontraksi otot yang dialami akan membuat Miss V semakin mengisap ke dalam, secara radikal meningkatkan kemungkinan retensi sperma.

9. Elastisitas Miss V
Organ intim perempuan hanya berukuran dua kali lipat, memiliki segala macam aliran darah dan labia berkembang, dan kemudian semuanya kembali normal dengan cukup cepat setelah melakukan hubungan intim.

Faktanya, dokter juga mengatakan bahwa Miss V sangat elastis sehingga mampu "memantul" kembali setelah berhubungan intim.***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Womens Weekly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah