Yuk Kenalan dengan Epidermis, Struktur Terluar Penyusun Kulit

- 20 Februari 2022, 21:48 WIB
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit/cottonbro/Pexels
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit/cottonbro/Pexels /cottonbro/Pexels/


JURNAL SOREANG – Bagi anda sesorang yang sedang belajar untuk rutin merawat kulit, maupun pecinta skincare wajib mengetahui tentang epidermis.

Lapisan epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang sering berinteraksi dengan lingkungan luar seperti bahan perawat kulit maupun polutan.

Lapisan ini memiliki keunikan berupa proses regenerasi atau pembaharuan secara terus-menerus.

Baca Juga: Renatta Moeloek Juri Masterchef Indonesia : Tiga Harta Kekayaan Renatta Moeloek yang Bernilai Fantastis

Ketebalan lapisan ini hanya sekitar 0,4-1,5 mm.

Epidermis ini terdiri dari 5 tingkat lapisan yang tersusun seperti batu-bata.

Di sela-sela antar selnya masih terdapat jalan kecil bagi air untuk masuk. Hal ini yang membuat badan kita terasa segar setelah mandi.

Lapisan yang paling bawah dari epidermis bernama stratum basal yang memiliki sel-sel yang senantiasa membelah diri.

Baca Juga: Nodiewakgenk, Sosok Affiliator Binary Option Asal Medan seperti Indra Kenz Ini Kehilangan Akun Instagramnya

Karena proses pembelahan inilah, maka lapisan epidermis senantiasa beregenerasi dengan durasi 40-56 hari.

Setelah membelah diri, sel-sel itu akan semakin bergeser ke lapisan di atasnya untuk mengalami pematangan hingga akhirnya tiba di lapisan tingkat ke lima yang terletak paling atas dan paling luar.

Salah satu bentuk pematangan tersebut adalah dengan semakin banyak diproduksinya keratin.

.Baca Juga: Renatta Moeloek : Kisah Awal Mula Suka Memasak hingga Menjadi Juri Utama Masterchef Indonesia

Keratin adalah suatu protein tak larut air yang bertugas untuk menjaga sel lapisan kulit dari pengrusakan.

Lapisan tingkat kelima inilah yang benar-benar menjadi lapisan terluar kulit yang dinamakan stratum korneum atau lapisan tanduk.

Sebagai inti terluar, stratum korneum senantiasa mengelupas karena sel-sel yang awalnya dihasilkan di stratum basal telah mengalami proses degenerasi saat tiba di stratum korneum.

Ternyata, proses pematangan yang dialami stratum korneum membuatnya semakin menua juga.

Baca Juga: Permintaan Gadis Kecil Pengidap Tumor Kaki Dikabulkan Kapolri, Apa Itu?

Hasil pengelupasan stratum korneum inilah yang menjadi cikal bakal adanya kulit mati.

Selain itu, epidermis juga merupakan tempat berkumpulnya sel melanosit.

Melanosit adalah sel yang bertugas untuk menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna pada lapisan epidermis dan menentukan warna kulit kita pada akhirnya.

Ada sebagian orang yang melanositnya amat rajin memberikan pigmen dan ada pula yang melanositnya pelit dalam memberikan pigmen.

Hal ini disebabkan oleh aktivitas enzim tirosinase yang bertugas mengubah tirosin menjadi melanin berbeda-beda antar manusia.

Baca Juga: 5 Cara Mendidik Anak Laki - laki agar Menjadi Pria Bertanggungjawab bersama Psikolog Elly Risman Musa S. Psi

Aktivitas ini juga dapat dipicu dengan paparan sinar matahari.

Perbedaan aktivitas enzim antar manusia dan jumlah paparan sinar matahari inilah yang membuat kita berbeda warna kulit satu sama lain.

Ibarat bunglon, sel-sel di epidermis ada yang mengalami modifikasi menjadi kelenjar minyak dan kelenjar keringat.

Kelenjar minyak menghasilkan sebum, nama ilmiah dari minyak pada kulit.

Minyak ini akan dilepaskan ke permukaan kulit melalui saluran kecil yang bermara ke folikel rambut.

Folikel rambut ini adalah tempat tumbuhnya bulu di wajah dan badan kita.

Sementara itu, ada pula kelenjar keringat.

Baca Juga: Yura Girl's Day Berhenti Menyanyi Sejenak, Banting Setir Jadi Wartawan, Bahagiakah Memerankannya?

Kelenjar keringat ini dapat kita temui di seluruh permukaan tubuh kita.

Kelenjar keringat kita ada yang berukuran kecil, ada pula yang besar.

Kelenjar keringat yang kecil dinamakan kelenjar ekrin. Kelenjar ini bermuara langsung ke pori-pori kulit.

Sementara itu, kelenjar keringat besar memiliki nama khusus, yaitu kelenjar apokrin.

Kelenjar apokrin bermuara ke folikel rambut (yang juga menjadi muara kelenjar minyak),

lalu keluar ke permukaan kulit dalam pori-pori yang sama dengan muara kelenjar minyak dan folikel rambut tersebut.

Baca Juga: Millen Cyrus, Pengalaman Berharga Rehabilitasi : Harus Berhati-hati Dalam Melilih Teman, Lebih Dekat Keluarga

Lokasi kelenjar apokrin ini terletak di ketiak, selangkangan, kemaluan, dan sekitar puting.

Karena pengaruh hormon, aktivitas apokrin sedang tinggi-tingginya saat kita mengalami pubertas.

di mana muncul bau-bau tidak sedap saat pubertas, di sanalah kelenjar apokrin berada.***

Editor: Handri

Sumber: Buku Beauty Under Cover For Muslimah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x