Jenis Masker yang Tidak Direkomendasikan Dipakai Karena Tak Efektif Cegah Covid-19

- 23 Januari 2021, 19:24 WIB
Ilustrasi masker scuba yang masih banyak dipakai orang-orang.
Ilustrasi masker scuba yang masih banyak dipakai orang-orang. /Pixabay

JURNAL SOREANG - Hingga saat ini, pandemi Covid-19 belum reda. Bahkan di Sejumlah titik, kasus penyakit ini malah meningkat.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah terus menggaungkan penerapan protokol kesehatan. Salas satunya dengan menggunakan masker.

Terkait masker ini, tentu saja masker yang kita gunakan tidak boleh sembarangan. Hal ini agar hasilnya efektif dalam mencegah penularannya.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Fraksi PKS untuk Pemprov Jabar dalam Penanganan Covid-19

Bahan beberapa masker yang tidak direkomendasikan untuk digunakan karena dianggap kurang efektif menangkal virus corona.

Berikut masker tersebut menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) - AS dalam “Considerations for Wearing Masks” dan dilansirkan galamedianews dalam artikelnya "Hindari 8 Masker Ini, Tidak Efektif Tangani Virus Corona, Jangan Sia-Sia Kalau Tak Guna":

1. Masker dengan Rajutan Renggang

Menurut ahli di CDC, masker yang terbuat dari kain tenunan longgar atau yang dirajut (kain yang bisa ditembus cahaya), juga tidak direkomendasikan untuk digunakan. Masker yang terlalu renggang dan berbahan rajut ini tidak efektif melindungi kita dari droplet.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Fraksi PKS untuk Pemprov Jabar dalam Penanganan Covid-19

"Lebih buruk lagi, masker renggang ini akan memecah droplet pernapasan menjadi lebih kecil dan bisa bertahan di udara pada periode yang lebih lama,” jelas Daniel Burnett, CEO perusahaan masker dan sistem udara jernih JustAir.

2. Masker Scuba dan Buff
Menurut Kemenkes RI, masker kain yang banyak dipakai masyarakat tidak boleh sembarangan dengan kain tipis seperti masker scuba dan buff. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Achmad Yurianto mengatakan, penggunaan masker kain setidaknya dua lapis.

Lapisan kain bagian dalam masker dapat menyerap cairan dari mulut kita. Gunakan masker kain selama maksimal 3 jam setelah itu ganti dengan masker yang bersih.

Baca Juga: Ini Alasan Cha Eun Woo Gugup Syuting True Beauty, hingga Hwang In Yeob Mengungkap Ayah Mereka Satu Kampung

"Tidak ada masker buff atau masker scuba, karena begitu masker tersebut ditarik pori-porinya akan terbuka lebar. Masker tersebut tidak memenuhi syarat," jelas Achmad Yurianto

3. Ukuran Masker yang Tidak Pas

Pada dasarnya, masker harus mampu melindungi area hidup dan mulut, dengan celah di sisi wajah yang tidak pas. Oleh sebab itu, masker dengan ukuran yang tidak pas, tidak direkomendasikan untuk digunakan.

Alasannya, masker seperti ini bisa membuat penggunanya sering menyentuh wajah dan masker untuk membetulkannya. Hal ini membuat efektivitas masker akan menjadi berkurang.

Baca Juga: Hilang Sejak Hari Jumat, Nelayan Ditemukan Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Tim SAR

Menurut ahli, menyentuh wajah (meski menggunakan masker) bisa menyebabkan seseorang berisiko terinfeksi virus corona. Kondisi ini juga bisa meningkatkan penyebaran kuman ketika menyentuh objek lain setelahnya.

4. Scarf

Selain itu, penutup kepala lainnya seperti balaclava atau scraf juga tidak direkomendasikan. Masker jenis ini umumnya dibuat dengan bahan material rajut longgar, sehingga tidak efektif mencegah penularan virus corona.

Dengan kata lain, penggunaan scarf sama halnya seperti mengenakan masker kain yang tidak pas, karena tidak efektif menyaring droplets.

Baca Juga: Pengerukkan Sungai untuk Mengatasi Banjir Cicalengka, Ini yang Dilakukan Anggota DPRD

5. Masker Satu Lapis

Masih menurut CDC, masker satu lapis juga tidak disarankan digunakan selama pandemi COVID-19. Ahli di sana menyarankan, setidaknya kita perlu menggunakan masker tiga lapis untuk melindungi diri dari virus corona. Menurut pakar di luar CDC, masker tiga lapis cenderung lebih mungkin menyaring partikel daripada masker satu lapis.

6. Masker dengan Katup atau Ventilasi Pernapasan

Menurut CDC dalam “Considerations for Wearing Masks”, masker jenis ini juga tidak direkomendasikan untuk menangkal virus corona. Meski masker ini dapat mempermudah penggunanya bernapas, tapi masker tersebut tidak ampuh dalam menghentikan penyebaran virus.

Baca Juga: Big Movies GTV Hari Ini: Die Hard with a Vengeance (1995), Saat Bruce Willis Melawan Teroris

7. Masker yang Membuat Sulit Bernapas

Masker dengan material yang membuat penggunanya sulit bernapas juga tidak direkomendasikan. Contohnya, masker yang berbahan plastik atau kulit. Bahan seperti ini (terlalu ketat untuk bernapas) bisa menahan aliran udara dan membahayakan pemakainya.

8. Masker Bedah dan Respirator

CDC juga tidak merekomendasikan untuk menggunakan masker bedah (surgical masks) atau respirator (respirators) yang ditujukan untuk petugas kesehatan. Saat ini, masker bedah dan respirator adalah persediaan penting yang harus disediakan untuk petugas kesehatan untuk mencegah kekurangan pasokan. ***(Hj. Eli Siti Wasilah/galamedianews)

Editor: Sam

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah