"Lebih buruk lagi, masker renggang ini akan memecah droplet pernapasan menjadi lebih kecil dan bisa bertahan di udara pada periode yang lebih lama,” jelas Daniel Burnett, CEO perusahaan masker dan sistem udara jernih JustAir.
2. Masker Scuba dan Buff
Menurut Kemenkes RI, masker kain yang banyak dipakai masyarakat tidak boleh sembarangan dengan kain tipis seperti masker scuba dan buff. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Achmad Yurianto mengatakan, penggunaan masker kain setidaknya dua lapis.
Lapisan kain bagian dalam masker dapat menyerap cairan dari mulut kita. Gunakan masker kain selama maksimal 3 jam setelah itu ganti dengan masker yang bersih.
"Tidak ada masker buff atau masker scuba, karena begitu masker tersebut ditarik pori-porinya akan terbuka lebar. Masker tersebut tidak memenuhi syarat," jelas Achmad Yurianto
3. Ukuran Masker yang Tidak Pas
Pada dasarnya, masker harus mampu melindungi area hidup dan mulut, dengan celah di sisi wajah yang tidak pas. Oleh sebab itu, masker dengan ukuran yang tidak pas, tidak direkomendasikan untuk digunakan.
Alasannya, masker seperti ini bisa membuat penggunanya sering menyentuh wajah dan masker untuk membetulkannya. Hal ini membuat efektivitas masker akan menjadi berkurang.
Baca Juga: Hilang Sejak Hari Jumat, Nelayan Ditemukan Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Tim SAR
Menurut ahli, menyentuh wajah (meski menggunakan masker) bisa menyebabkan seseorang berisiko terinfeksi virus corona. Kondisi ini juga bisa meningkatkan penyebaran kuman ketika menyentuh objek lain setelahnya.