JURNAL SOREANG- Membeli air minum dalam kemasan botol.memang praktis. Tinggal buka tutupnya lalu minum untuk menghilangkan dahaga.
Bahkan, tak sedikit warga yang melakukan "isi ulang" botol minuman itu untuk menghemat pengeluaran daripada membeli minuman dalam botol yang baru. Namun, pertimbangkanlah sebelum Anda menggunakan kembali botol air kemasan berbahan plastik selama beberapa hari.
Penelitian menunjukkan ada risiko bakteri tumbuh di permukaan botol plastik yang digunakan lebih dari sehari.
"Setelah dua hari atau lebih, koloni mikroorganisme akan membentuk biofilm, mirip dengan cara teritip menempel di perahu," kata profesor mikrobiologi dan patologi di NYU Langone, Philip Tierno seperti dilansir dari Livestrong dan dikutip ANTARA, Senin, 2 November 2020.
Baca Juga: Kini Kota Bekasi Zona Merah Covid-19
Lapisan biofilm berlendir ini bisa terdiri dari bakteri di mulut sebab plak pada gigi sebenarnya adalah sejenis biofilm. Nah, biofilm juga berpotensi mengandung patogen yang ditularkan melalui air serta kuman dari tangan yang mencemari air saat membuka tutup botolnya.
Lalu, saat minum mulut mungkin bersentuhan dengan permukaan luar botol yang mengandung kuman.
"Anda bisa mengisi ulang botol sesering yang Anda mau selama 24 jam, tapi kemudian buanglah (botol itu)," kata Tierno.
Baca Juga: Ternyata Sebesar Ini Manfaat Bambu Untuk Konservasi Alam dan Perekonomian Masyarakat
Pernyataan ini didukung studi dalam Journal of Exercise Physiology pada Agustus 2018 yang menemukan, 90 persen botol yang sudah dipakai mengandung patogen, termasuk E. coli.
"Penelitian juga menemukan organisme lain seperti salmonella dan norovirus. Meskipun organisme ini mungkin tidak dengan sendirinya menyebabkan infeksi, tetapi potensialnya selalu ada," ujar Tierno.
Laman Mayo Clinic mencatat, bakteri E.coli yang umumnya hidup di usus kebanyakan tidak berbahaya, namun beberapa tipenya seperti O157:H7, bisa menyebabkan seseorang diare berdarah, muntah dan kram perut.
Baca Juga: Baca Ya Doa Sore Hari Minta Keselamatan
Tierno memberikan tips agar menggunakan lap untuk membersihkan bagian luar botol, sama seperti membersihka ponsel.
"Kami tidak merekomendasikan mencuci botol sekali pakai untuk membersihkan biofilm dan kuman lainnya apalagi jika sudah lebih dari 48 jam," ujarnya.
Karena plastik tipis yang digunakan dalam botol sekali pakai memiliki lekukan, celah yang tidak memungkinkan untuk menghilangkan biofilm. "Faktanya, kebanyakan botol memiliki label yang bertuliskan, 'jangan digunakan kembali,'" ujar dia.
Baca Juga: Inggris Tiru Prancis untuk Lockdown. Liga Premier Tetap Lanjut
Sedangkan botol logam atau kaca yang dapat digunakan kembali jauh lebih mudah dibersihkan karena permukaannya yang cenderung rata dan halus.***