Simak! Inilah Penyakit yang sering Menyerang Kucing, Berikut Cara Menjaga Kesehatannya

11 Februari 2022, 21:51 WIB
Ilustrasi, Kucing yang sakit terlihat meringkuk dan tidak bergairah. /Pexels

JURNAL SOREANG - Setiap orang yang memelihara kucing pasti tidak mengharapkan terjadi sesuatu yang buruk terhadap kucingnya.

Jika anda membeli kucing dari pembiak, sebaiknya meminta informasi lengkap tentang perawatan dan pemberian pakan yang biasa dilakukan supaya tidak menulmbulkan masalah.

Jika kucing menunjukkan gejala-gejala di luar kebiasaannya, lebih baik kita memeriksakannya ke dokter hewan.

Baca Juga: Simak! Tak Perlu Hawatir, Inilah Cara Merawat Anak Kucing Hasil Adopsi

A. Gejala Umum yang diderita kucing saat sakit

Berikut ini gejala-gejala yang mungkin diderita kucing.

- Diare.- Sulit buang air atau sembelit.

- Warna air kencing tidak seperti biasanya.
- Keluar cairan dari hidung, mata, atau vulva (kelamin bagian luar kucing betina).
- Suhu badan meningkat.
- Perubahan jumlah konsumsi makan atau minuman (lebih banyak atau lebih sedikit daripada biasanya).
- Perubahan tingkah laku (menjadi pendiam, nervous, suka menyendiri).
- Kulit kering.
- Bulu rontok secara tiba-tiba.
- Mengeluarkan air liur.
- Berhenti melakukan grooming sendiri.
- Berat badan menurun.
- Kondisi badan memburuk.
- Perut membengkak.
- Susah berjalan
- Sering muntah (bukan hairball).

Baca Juga: Nigeria vs Ghana, Laga Perebutan Tiket Lolos ke Piala Dunia 2022, Ademola Lookman Bisa Perkuat Super Eagles

B. Kutu dan Cacing
Kucing yang dipelihara di dalam rumah, mungkin saja tertular kutu.

Kutu tersebut bisa terbawa dari tempat lain atau dari rumah seseorang yang memelihara kucing.

Kutu tidak saja mengganggu kucing, tetapi juga manusia. Bentuknya kecil dan berwarna hitam.

Biasanya, kutu mudah terlihat di bagian kulit ekor dan kulit perut kucing.

Jika rumah sudah tertular kutu, sulit untuk membebaskannya karena dia dapat berkembang biak dengan cepat.

Baca Juga: Simak! Banyak Begadang Bikin Mata Berkantung? Yuk Redakan dengan Cara Ini

Banyak jenis obat kutu yang tersedia di petshop, seperti dalam bentuk semprotan cairan atau sejenis shampo. Namun, sedikit yang aman bagi anak kucing.

Karena itu, berhati-hatilah memilih obat yang tepat. Bacalah keterangan yang tertera pada label obat tersebut.

Jika kucing telah tertular cukup parah, sebaiknya dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan khusus.

Cacing merupakan salah satu parasit yang berbahaya karena dapat merusak pencernaan kucing.

Baca Juga: Nigeria vs Ghana, Laga Perebutan Tiket Lolos ke Piala Dunia 2022, Ademola Lookman Bisa Perkuat Super Eagles

Namun, yang umum adalah cacing bulat dan cacing pita. Sebagian anak kucing terinfeksi larva cacing bulat sejak dia lahir karena tertular induknya.

Pemberian obat cacing untuk pertama kali dapat dilakukan sekurang-kurangnya pada umur 1 bulan dan diulang setiap 3-6 bulan.

Anak kucing sebaiknya diberi obat cacing sebelum diadopsi dan diulang kembali oleh pemilik barunya.

C.Vaksinasi

Kucing harus divaksinansi secara teratur terhadap beberapa penyakit yang berbahaya, seperti panleucopenia, feline calicivirus, dan rhinotrachietis.

Baca Juga: Simak! Banyak Begadang Bikin Mata Berkantung? Yuk Redakan dengan Cara Ini

Selama anak kucing masih menyusu kepada induknya, mereka masih terlindung karena adnya antibodi yang diperoleh dari susu indung.

Setelah lepas sapih, mereka perlu diberi vaksinasi.

Vaksinasi pertama diberikan pada umur 8 atau 9 minggu dan diulang pada umur 4 bulan.***

Editor: Rustandi

Sumber: Buku memilih dan merawat kucing kesayangan

Tags

Terkini

Terpopuler