JURNAL SOREANG – Tahukah kamu apa itu Toxic positivity? Toxic positivity merupakan sebuah ajakan keharusan seseorang menuntut dirinya sendiri hingga orang lain untuk selalu berpikir dan bersikap positif dan menolak emosi negatif. Emosi negatif ialah rasa cemas, ketakutan, sedih marah hingga kecewa.
Hal ini seperti menjadi hal yang dilarang, memang selalu beranggapan positif berbagai hal itu baik, namun saat menghindari emosi negatif, justru berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Gita Savitri Devi dalam video Youtubenya, menjelaskan tentang pentingnya untuk menerima setiap emosi, hingga tidak terjebak dalam toxic positivity.
Baca Juga: Review dan Sinopsis Film Just Mom, Mengharu Biru dan Menguras Air Mata
Perempuan yang sedang bekuliah di Jerman ini kerap membagikan opini, vlog, berbagai tips belajar hingga kehidupannya di Jerman.
“Karena gue juga lahir dari masyarakat yang bilang bahwa perasaan yang negatif itu buruk, dan perasaan negatif itu baik,” ujarnya.
Gita juga mengatakan bahwa mayoritas masyarakat menganggap bahwa menolak emosi negatif itu tidak baik.
“Perasaan – perasaan negatif yang kita rasain itu nggak selamanya buruk, malah dengan kita jujur kepada diri kita sendiri atas apa yang kita rasain, entah itu marah, entah itu sedih, kecewa, you name it. Bikin kita lebih tahu gimana caranya kita merespon perasaan tersebut,” terang Gita.
Menurutnya, dengan adanya emosi negatif merupakan salah satu cara mengenali perasaan serta emosi yang sedang dirasakan diri sendiri, seseorang akan lebih tahu apa yang menjadi kebutuhan bagi dirinya sendiri demi menjaga kesehatan mental.
Berdasarkan data dari WHO, setiap tahunnya ada 1 dari 4 orang di dunia yang mengalami masalah gangguan mental. Hal ini juga termasuk dalam maslaah toxic positivity.
Bahkan di Indonesia kesehatan mental di Indonesia masih dianggap sebagai masalah yang sepele.
Emosi yang negatif jika terlalu di pendam akan jauh menimbulak bahaya yang lebih buruk dan menyangkut kesehatan mental yang serius.
Untuk menekannya diperlukan rasa simpati dan empati terhadap mental emosi seseorang, jangan mengabaikan emosi negatif orang sekitarmu yang sudah memberanikan diri mengutarakannya berilah simpati dan dukungan bukan menjugme emosi negatifnya.***