Dikenal sebagai raja batubara, Low Tuck Kwong yang lahir di Singapura merupakan pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan tambang batubara di Indonesia.
Baca Juga: Pesona Tersembunyi Wisata Kalibiru Raja Ampat Papua, Surganya Sungai Terjernih se-Indonesia
Dia juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy, yang sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources dan memiliki saham di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
Low juga mendukung SEAX Global, perusahaan yang membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Low bekerja di perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura saat remaja dan kemudian pindah ke Indonesia pada tahun 1972 untuk mendapatkan peluang yang lebih besar.
Low berkembang pesat sebagai kontraktor bangunan, namun meraih sukses besar setelah membeli tambang pertamanya pada tahun 1997.
Ditaksir kekayaan Low Tuck Kwong di tahun 2023 mencapai Rp 331 Triliun
3. Widjaja Family
Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada Januari 2019 di usia 98 tahun.
Baca Juga: Terpopuler: 8 Destinasi Wisata Pesona Alam Pemalang, Jawa Tengah yang Hits dan Mengagumkan
Sebagai seorang imigran Tionghoa di Indonesia, Eka Tjipta Widjaja memulai bisnisnya dengan menjual biskuit saat remaja.
Saat ini Sinar Mas yang mereka dirikan memiliki bisnis di bidang kertas, real estat, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis dan telekomunikasi.
Empat putra tertua Widjaja mengawasi kerajaan yang dibangunnya, sementara yang lain telah membangun bisnis mereka sendiri.
Kekayaan keluarga Widjaja diperkirakan mencapai Rp 162 triliun
4. Sri Prakash Lohia
Sri Prakash Lohia menghasilkan sebagian besar kekayaannya dengan memproduksi PET dan petrokimia lainnya.