Toko Gunung Agung, Awal Berdagang Buku Bekas Hingga Masa Kejayaan

- 22 Mei 2023, 15:08 WIB
Ilustrasi Toko Gunung Agung
Ilustrasi Toko Gunung Agung /

JURNAL SOREANG - Toko Gunung Agung, didirikan pada tahun 1953 oleh Tjio Wie Tay yang berganti nama menjadi Masagung, toko ini menjadi salah satu tujuan warga saat hendak membeli buku.

Memiliki nama resmi PT GA Tiga Belas, perusahaan ini mulai berkembang dan mendapatkan lonjakan pendapatan saat sering menyelenggarakan pameran buku.

Awal Usaha Toko Gunung Agung

Toko ini pengembangan dari perdagangan buku bekas yang dijalankan oleh Masagung yang dimulai sejak 1940-an. Masagung membangun toko baru di daerah Kwitang, Jakarta. Lokasi ini masih menjadi kantor pusat hingga saat ini.

Baca Juga: Ramalan Virgo: Keuangan, Percintaan, dan Karier di Awal Juni 2023, Jangan Tergoda oleh yang Bersifat Sementara

Pada tahun 1980 Toko Gunung Agung didirikan dalam bentuk CV bernama Ayumas Jakarta, kemudian berganti nama menjadi PT Toko Gunung Agung Tbk.

Tahun 1965 Toko Agung membuka cabang di Tokyo. Selain itu bisnis Toko Gunung Agung merambah ke percetakan, penerbitan, distribusi, hingga impor majalah.

Pada Akhir 1980, Masagung menyerahkan perusahaannya kepada anak-anaknya, hingga saat ini.

Baca Juga: Shakira vs Gerard Pique Semakin Memanas, Sang Mantan Tuntut Shakira ke Jalur Hukum

Masa Kejayaan : Ekspansi Cabang Toko Gunung Agung

Dilansir dari wikipedia, Saat ini, Toko Gunung Agung telah memiliki 30 cabang di kota besar Jawa dan Bali dengan luas area penjualan 28.000 meter persegi; 20 cabang diantaranya berada di Jakarta dan sekitarnya.

Selain memiliki Toko Gunung Agung, kini PT GA Tiga Belas juga memiliki 4 cabang toko buku dengan merek dagang TGA Bookstore yang berada di Senayan City, Pondok Indah Mall, ANZ Thamrin Nine dan Galaxy Mall.

Perbedaan antara Toko Gunung Agung dengan TGA Bookstore adalah dari segi segmen pasar yang dituju: TGA Bookstore lebih membidik pasar kelas menengah ke atas, sehingga barang-barang yang dijual disesuaikan dengan target pasar, khususnya buku-buku impor.

Baca Juga: Doa Kunci Terkabulnya Segala Hajat, Gus Baha Anjurkan Segera amalkan Niscaya Jalan Rezeki Lancar Jaya!

PT Toko Gunung Agung go public pada tanggal 6 Januari 1992 dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten TKGA. Pada saat itu, Toko Gunung Agung menjadi satu-satunya toko buku dan alat tulis di Indonesia yang sudah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Pada bulan Maret 2013, PT Toko Gunung Agung diakusisi oleh PT Permata Energi senilai Rp 480 miliar, beserta seluruh aset bisnis dan anak perusahaannya saat itu PT Ayu Masagung, PT Perdana Makmur Agung, PT Timpani Agung, dan PT Panja Indohightech Komputer, lalu dialihkan ke PT GA Tiga Belas.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah