Network
JURNAL SOREANG- Tambahan modal setelah dunia usaha terimbas pandemi memang dibutuhkan.
Hal ini agar usaha bisa bertahan bahkan bangkit lagi meraih profit yang baik.
Untuk itu, Direktur Ritel dan Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi mengatakan, pihaknya berusaha mempermudah sehingga syarat dan kriteria untuk pengajuan kredit ke Bank DKI tidak akan mengalami perubahan seiring dengan kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Bisa Sebabkan Kenaikan Kredit Macet? Ini Upaya Pencegahannya
Jika ada yang tidak masuk kualifikasi untuk menerima kredit perbankan dari Bank DKI, Babay menuturkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan diarahkan untuk menerima edukasi melalui program Jakpreneur.
"Jadi kriteria tidak akan dan tidak perlu diubah, yang perlu adalah edukasinya. Misalkan yang tadinya belum diadakan digitalisasi kini masuk digitalisasi," ucapnya.
Babay juga meyakini langkah antisipasi tersebut akan berjalan baik dan efektif meski di tengah potensi inflasi akibat kenaikan harga BBM, seiring dengan perbaikan kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Butuh Tambahan Modal Usaha? Pegadaian Sediakan Kredit Plafon Sampai Rp10 Juta untuk Pengusaha Mikro
"Meski BBM ini ada kenaikan, tetapi kan di sisi lain Covid sudah semakin berkurang gitu ya jadi kita ekonomi tumbuh walaupun inflasi mungkin ada peningkatan, tapi juga akan ada antisipasi oleh TPID DKI Jakarta," ucapnya.
