JURNAL SOREANG- Wakil rakyat asal Sulawesi Selatan, Andi Akmal Pasluddin, memperhatikan pada setiap rapat lanjutan dari Rapat Kerja menjadi Rapat Dengar Pendapat dengan Eselon 1 di kementerian mitra Komisi IV, selalu terjadi penyajian lemahnya data mulai dari areal tanam hingga jumlah produksi.
Lemahnya data ini ditunjukkan pada perbedaan di internal kementerian antar direktorat atau kesekretariatan.
“Banyak sekali ditemukan perbedaan data antara direktorat dan kesekjenan. Ini masih dalam satu kementerian," kata Andi Akmal, Jumat 22 April 2022.
Baca Juga: Presiden Persoalkan Banyaknya Teknologi Pertanian dari Impor, Ini Akar Masalahnya
Hal ini menjadi jawaban sering kali terjadi perbedaan statement antara kementerian teknis seperti Pertanian maupun Kelautan perikanan dengan kementerian perdagangan.
"Satu pihak stok cukup, satu pihak di pasar kekurangan sehingga perlu impor. Kementerian teknis menjadi pemilik argumen yang lemah sehingga yang dirugikan akhirnya para petani, peternak atau pembudidaya ikan," tutur Akmal.
Politisi PKS ini menjabarkan kembali di tahun-tahun sebelumnya, berbagai statement pemerintah selalu ingin menyudahi persoalan data.
Namun hingga kini, pengelolaan data yang akurat ini masih menjadi persoalan yang sangat rapuh di kementerian teknis terutama pada penanggung jawab masalah pangan di negeri ini.
Baca Juga: Pemerintah Harus Tegas Batasi Impor Khususnya.Pangan, Tak Bisa dengan Sebatas Marah