JURNAL SOREANG- Wakil rakyat asal Sumbawa, NTB, Johan Rosihan Meminta Menteri Pertanian (Mentan) untuk mewaspadai Inflasi Pangan pada tahun 2022 yang diprediksi lebih tinggi.
Apalagi saat ini masyarakat sudah kesulitan mendapatkan minyak goreng ditambah harga kacang kedelai impor juga naik.
Menurutnya gejolak harga pangan tahun 2022 diperkirakan bergerak lebih tinggi dibandingkan 2021
"Hal ini disebabkan kenaikan konsumsi masyarakat yang belum diimbangi dengan perbaikan rantai pasok yang membuat harga pangan terus bergejolak meskipun pasokan memadai," katanya.
Baca Juga: Waduh! Harga Kacang Kedelai Melonjak, Penjual Tahu Menjerit dan Kebingungan
Johan menuturkan perkiraan inflasi pangan dapat melampaui 3,5% pada tahun 2022 ini yang jauh lebih tinggi dibanding tahun 2021 lalu yang berada di angka 3,2%.
Johan menagih janji Mentan untuk mengatasi persoalan kedelai terkait prediksi inflasi pangan dan naiknya harga tahu tempe menjelang Bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba.
“Bulan Februari ini diprediksi harga tahu tempe bakal melonjak, maka Mentan mesti menunaikan janjinya untuk mengatasi kekurangan produksi dan gejolak harga kedelai sebagai bahan baku utama dari tahu dan tempe”, tegas Johan.
Baca Juga: Tiap Tahun Indonesia Impor Kedelai Lebih dari Rp14,3 Triliun, Harga Tahu Tempe Siap-Siap Naik Lagi