JURNAL SOREANG - Dewasa ini banyak ditemukan orang-orang yang katanya kaya tapi pamer harta, kemewahan dan kekayaan (flexing).
Konten flexing tersebut biasanya diunggah di media sosial seperti YouTube, Instagram dan TikTok.
Aktivitas serta konten flexing yang mereka unggah itu tentunya memiliki maksud tersendiri.
Salah satu profesor kenamaan, Rhenald Kasali mengungkap ciri-ciri dalam flexing.
Setidaknya ada 6 cirinya menurut Rhenald Kasali, berikut ulasannya:
1. Omongannya selalu harta, uang, mudah dan gampang
Menurut Rhenald, orang-orang atau influencer yang melakukan flexing biasanya selalu berkata tentang harta, kemudahan, dan uang.
"Hati-hati. Tidak ada yang mudah, tidak ada yang murah. Tidak ada proses yang begitu cepat," kata Rhenald Kasali.
2. Mereka menggunakan cara-cara yang bisa membuat anda percaya
3. Tidak mempunyai empati
Ciri selanjutnya yaitu orang flexing biasanya tidak memiliki rasa kasihan (empati).
"Pandemi ini banyak orang yang susah. Banyak orang kehilangan pekerjaan," katanya.
"Tetapi pada saat itu, mereka justru pamer. Pamer mengatakan ini murah, ini gampang ini saya bisa dapatkan," ujar Rhenald Kasali.
4. Mereka bermuka dua
Ciri lain dari orang flexing, yaitu mempunyai dua kepribadian (bermuka dua).
"Pada saat memasarkan, dia bilang ini adalah produk bagus, gampang, bisa membuat anda cepat kaya," kata Rhenald.
"Tapi ketika orang lain rugi, mereka tidak berempati dan justru mengata-ngatai," ujarnya.
5. Mereka sangat menawan
Mereka influencer juga dibentuk sedemikian rupa dari mulai parasnya dan barang mewah yang dipakai.
"Penampilannya, kulit mereka bagus, mulus. Barang-barang yang mereka pakai sangat menawan," katanya.
"Sehingga fokus orang bukan pada produk yang ditawarkan, tetapi pada benda-benda yang dia pakai," ucap Rhenald.
6. Mereka menunjukkan bawaan yang narsistik
Baca Juga: TERBARU, Daftar 15 Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2022 Qatar, Jepang Masih Tertahan
"Mereka kagum dengan dirinya sendiri, kagum dengan kekayaannya, senang disebut-sebut sebagai orang yang paling kaya, dan sebagainya," ucap Rhenald.
Rhenald Kasali lalu berpesan khususnya kepada warga Indonesia agar tidak mudah percaya.
Karena bisa saja barang-barang yang mereka pamerkan itu bukanlah 100 persen miliki mereka.
"Jangan mudah tergiur, jangan terlalu percaya," pungkasnya.***