Ternyata Bukan Dollar, Euro, atau Poundsterling, Inilah Mata Uang Paling Stabil di Dunia, Apa Alasannya?

- 11 Januari 2022, 18:58 WIB
Ternyata Bukan Dollar, Euro, atau Poundsterling, Inilah Mata Uang Paling Stabil di Dunia, Apa Alasannya?
Ternyata Bukan Dollar, Euro, atau Poundsterling, Inilah Mata Uang Paling Stabil di Dunia, Apa Alasannya? /

JURNAL SOREANG - Mata uang Dollar, Euro, dan Poundsterling memang sering menjadi acuan karena nilai tukarnya yang terbilang tinggi dan banyak digunakan.

Walaupun mata uang Dollar, Euro, dan Poundsterling paling umum dan banyak digunakan, ternyata mata uang tersebut bukan yang paling stabil di dunia.

Bukan Dollar, Euro, atau Pundosterling, mata uang yang paling seringkali dianggap sebagai mata uang paling stabil di dunia yaitu Swiss franc.

Baca Juga: Wow, Sepeti Ini Cara Orang Terkaya di Dunia Habiskan Uangnya, Sangat Berbeda dengan Orang Biasa

Swiss franc adalah mata uang resmi negara Swiss dan Liechtenstein.

Selain paling stabil di dunia, mata uang Swiss franc memiliki sejumlah kelebihan seperti berikut.

1. Didukung oleh perekonomian Negara Swiss yang kuat.

2. Sistem perbankan negara Swiss tergolong maju.

3. Diikat dengan standar emas sehingga berstatus safe currency.

Baca Juga: Punya Uang Rp15 Ribu Bisa Beli Makanan Apa Aja di Berbagai Negara? India dan Indonesia Paket Komplit!

Ketiga faktor tersebut membuat rata-rata laju inflasinya berada di kisaran 0,7 persen.

Selain itu, nilai Swiss franc terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) dan Euro mengalami penguatan setelah tahun 2000.

Penyebabya adalah krisis utang Eropa, kebijakan moneter AS, dan kebijakan bank sentral Swiss.

Baca Juga: Stefano Lilipaly Diusir Fans Bali United, Langsung Gabung Persib? Cek Faktanya

Apa alasannya Swiss franc menjadi mata uang paling stabil di dunia?

Mata uang diperdagangkan secara berpasangan, sehingga kuat-lemahnya sebuah mata uang akan selalu dikaitkan dengan mata uang lain.

Dalam kontek krisis utang Eropa, situasi ini membuat investor waswas terhadap asetnya yang berupa simpanan dalam mata uang Euro.

Baca Juga: 10 Wasit Wanita Seksi dan Tercantik di Sepak Bola, Bikin Kaum Pria Gagal Fokus

Di sisi lain, kebijakan moneter AS bersifat akomodatif sehingga membuat Dollar kehilangan nilainya, dan dengan sendirinya mengurangi daya tarik dolar.

Sementara itu, bank sentral Swiss menghapus patokan (peg) 1,2 Swiss franc per Euro pada tanggal 15 Januari 2015.

Akibatnya, Swiss franc rally besar-besaran terhadap kedua mata uang kuat dunia tersebut.

Yaitu 30 persen terhadap Euro, dan 25 persen terhadap Dollar AS.***

Editor: Handri

Sumber: Investopedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x