Hadir pula dari kalangan dunia usaha yakni Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Dirut MNC Sky Vision Tbk Hari Susanto, dan Direktur Human Capital PT Aviasi Pariwisata Indonesia Herdy Harman.
Arief menambahkan, pandemi telah menimbulkan persoalan karena menambah ketimpangan antara kaum kaya dan kaum miskin. Di masa pemulihan, golongan kaya mampu pulih lebih cepat dibanding kaum miskin sehingga menjadikan persoalan baru yang harus dihadapi.
“Kunci pemulihan ini adalah bagaimana cara recovery yang tepat. Bagaimana kita bisa kembali ke level PDB sebelum pabdemi. Bukan pada persentasenya,” kata dia.
Menurut dia, berdasarkan kajian yang dilakukannya, setidaknya perlu waktu 3,5 tahun untuk kembali ke level tingkat PDB yang sama seperti sebelum krisis.
Namun demikian dia tidak menyangkal jika banyak kajian yang menyatakan bahwa bantuan sosial yang diberikan pemerintah selama pandemi efektif menstimulus ekonomi.
"Yang dikatakan pemulihan itu, jika beberapa orang yang kehilangan pekerjaannya mendapat pekerjaannya kembali dan membuka lapangan pekerjaan untuk mereka yang belum mendaparkannya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKA Unpad Irawati Hermawan mengatakan, pemulihan ekonomi bisa difokuskan pada dua indikator. Pertama pada sektor UMKM dan ekonomi kreatif. Kedua sektor ini di masa pandemi memiliki kekuatan yang luar biasa dan bisa mewarnai kegiatan ekonomi.
"UMKM lahir dalam jumlah yang besar di Indonesia. Di harapkan ada dukungan pemerintah untuk UMKM, terlebih dalam hal pendanaaan serta literasi digital. Dengan begitu, UMKM dan ekonomi kreatif bisa menjadi kekuatan untuk mengangkat perekonomian kita," katanya.