Network
JURNAL SOREANG – Siapa sangka punya uang dan harta yang berlimpah hingga jadi miliarder dunia tidak jadi jaminan seseorang tersebut taat membayar pajak.
Karena nyatanya, ada beberapa miliarder dunia yang malah sering ingkar membayar pajaknya.
Dilansir dari instagram @bisnis.muda.id memaparkan bahwa Partai Demokrat di Senat Amerika Serikat berencana mengajukan skema baru perpajakan yang khusus menyasar para miliarder.
Baca Juga: KPK Menetapkan Kepala Pajak Bantaeng Sebagai Tersangka, Terkait Kasus Suap di Dirjen Pajak
Yakni orang-orang kaya berpenghasilan diatas USD 1 miliar atau lebih dari Rp14 triliun. Analisis dari White House memprediksi para miliarder ini hanya membayar 8,2 persen dari pendapatan mereka dalam rentang waktu di tahun 2010 hingga 2018.
Kewajibab pajak pendapatan ternyata sebagian besar tidak dikenai potongan. Bahkan tarif yang diberlakukan lebih rendah dibandingkan yang seharusnya dibayar masyarakat secara umum.
Namun, program ini nyatanya ditentang oleh sejumlah miliarder. Salah satunya CEO Tesla, Elon Musk, yang berpotensi dikenakan pajak miliarder.
Baca Juga: Mantap! Terkait Kasus Suap di Ditjen Pajak, KPK Tetapkan Tersangka Baru
Menurut Musk, pajak orang kaya tidak akan berpengaruh besar bagi defisit anggaran Amerika Serikat.
