Indonesia Over Supply Produksi Semen 51 Juta Ton, Eddy Soeparno: Mau dikemanakan?

- 25 September 2021, 13:21 WIB
Indonesia Over Supply Produksi Semen 51 Juta Ton, Mau Dikemanakan?
Indonesia Over Supply Produksi Semen 51 Juta Ton, Mau Dikemanakan? /PAN

JURNAL SOREANG - Indonesia mengalami kelebihan pasokan (over supply) produksi semen pada tahun 2020 yang mencapai 51 juta ton.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno ketika memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR RI ke PT Semen Bosowa, Maros, Sulawesi Selatan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa over supply terjadi akibat penurunan konsumsi semen di tingkat masyarakat sebagai imbas dari pandemi Covid-19

Baca Juga: Tak Gunakan Aplikasi PeduliLindungi, Gedung DPR RI Terbuka Bagi Rakyat yang Belum Vaksin

"Over supply produk semen ini sangat signifikan dikarenakan pembangunan-pembangunan di sektor infrastruktur menurun intensitasnya karena Covid-19," ucap Eddy, sebagaimana dikutip dari dpr.go.id yang diunggah pada Jumat, 24 September 2021.

Hal tersebut, lanjut Eddy, perlu mendapatkan perhatian dan solusi lebih lanjut dari pemerintah, mengingat industri semen termasuk industri strategis yang sangat penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah diminta mengkaji ulang permasalahan over supply agar industri semen yang ada saat ini tidak mati suri.

Baca Juga: Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts Kecewa dengan Kinerja Wasit Liga 1 Indonesia

Selain itu, Eddy meminta agar industri semen juga harus ditopang dengan bahan bakar yang efisien, salah satunya batu bara.

"Intinya, bagaimana industri semen saat ini, yang padat karya, padat modal, bisa survive ke depannya dan berkontribusi terhadap pembangunan sektor-sektor infrastruktur," jelas politisi Fraksi PAN itu.

Lebih lanjut, Eddy mendorong peningkatan penjualan industri semen untuk mengatasi permasalah over supply 51 juta ton tersebut, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Baca Juga: Pernah Merasa Canggung Jadi Ketua DPR RI Perempuan Pertama, Puan Bagikan Tips: Harus Rajin Kepo

"Vietnam sangat sukses menjalankan ekspor, Indonesia juga tidak boleh ketinggalan, karena ada potensi yang cukup baik terkait pemasaran semen di Indonesia," tuturnya.

Komisi VII berharap sektor industri semen akan menjadi pendorong perekonomian nasional ke depannya, khususnya pasca Covid-19.

Terlebih, Eddy menilai bahwa industri padat karya dan padat modal yang banyak menyerap tenaga kerja harus mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pemerintah.

Baca Juga: Menko Airlangga Raih Penghargaan dari Pemerintah India, Begini Pendapat Gde Sumarjaya

"Dalam waktu dekat, kami akan mengundang Asosiasi Semen Indonesia, para pelaku semen, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk bisa melakukan dialog dalam bentuk Rapat Dengar Pendapat untuk mengurai permasalahan-permasalah di industri ini dan didapatkan solusi yang terbaik," tutup Eddy. ***

Editor: Handri

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah