Industri Semen Tanah Air Sudah 'Over Supply', Anggota DPR Minta Moratorium Pabrik Semen

- 7 Juni 2021, 11:43 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mengusulkan agar pemerintah melakukan moratorium pabrik semen di Indonesia karena sudah kelebihan pasokan
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mengusulkan agar pemerintah melakukan moratorium pabrik semen di Indonesia karena sudah kelebihan pasokan /Pixabay/Life-Of-Pix

JURNAL SOREANG-  Anggota DPR RI Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina, meminta pemeritah melakukan moratorium pabrik semen di Indonesia.

Pasalnya, hingga saat ini, produksi semen nasional telah melebihi kebutuhan, sehingga memicu anjloknya harga sekaligus menjadi ancaman 'over supply' (kelebihan pasokan) secara terus-menerus.

Nevi mengatakan,dengan melihat kondisi  industri semen tanah air yang  mengalami over supply sehingga sudah saatnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang dapat menyelamatkan industri semen tanah air.

Baca Juga: Diduga Rebutan Limbah Industri, Dua Ormas di Bekasi Nyaris Bentrok, Polisi Amankan Pelaku dan Sita Sajam

"Pertama, pemerintah harus dapat mengeluarkan kebijakan penggunaan produk dalam negeri, agar produk tanah air khususnya semen dapat terserap secara maksimal sehingga dapat terhindar dari over supply," kata Nevi dalam pernyataannya, Senin, 7 Juni 2021.

Pada tahun 2021 ini terdapat total 25 proyek pembangunan infrastruktur senilai Rp 278,35 triliun. Jika semua proyek tersebut menggunakan produk semen dalam negeri, tentunya dapat menyerap produk dari industri semen dalam negeri secara maksimal.

"Pemerintah mesti dapat meninjau ulang pembangunan pabrik semen baru di Indonesia. Over supply sebesar 42 Juta Ton ini merupakan persoalan serius karena menyebabkan utilisasi pabrik hanya mencapai 66 persen," ujarnya.

Baca Juga: Pengendalian Penyebaran Covid-19 dan PEN, Bupati Bandung Pantau Kawasan Industri

Artinya sudah ada beberapa line pabrik dalam suatu perusahaan berhenti produksi. Jika dibiarkan terus menerus, akibatnya akan menimbulkan permasalahan baru khususnya pada tenaga kerja.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah