Panen Padi di Sumbawa, Wakil Rakyat Ini Tegaskan Tidak Ada Alasan bagi Pemerintah Lakukan Impor Beras

- 24 September 2021, 21:33 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan menyerahkan bibit padi unggul di sela-sela panen padi varietas unggul baru Balitbangtan
Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan menyerahkan bibit padi unggul di sela-sela panen padi varietas unggul baru Balitbangtan /FPKS/

JURNAL SOREANG- Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan melakukan panen padi varietas unggul baru Balitbangtan yang merupakan panen raya dari kegiatan demfarm dan perbenihan padi sawah di Kabupaten Sumbawa, baru-baru ini.

Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah stakeholders pertanian seperti Kadistanbun, Kepala BPTP dan dari unsur camat, kepala desa, dandim dan kepolisian.

Pada kesempatan tersebut, Johan menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh petani di Indonesia yang tangguh menopang ekonomi Indonesia di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Baca Juga: Luas Panen Padi Tahun 2020 Turun 20,61 Ribu Hektar, FPKS DPR; Mana Kontribusi Program Food Estate Kementan?

Selama ini, menurutnya negara mesti memberi dukungan kepada petani karena berjasa besar menopang perekonomian nasional.

Melalui kegiatan panen raya di dapilnya, wakil rakyat dari Pulau Sumbawa ini ingin memberi pesan bagi ketahanan pangan nasional bahwa tidak alasan lagi bagi pemerintah yang ingin melakukan impor beras termasuk jenis premium atau beras khusus.

Johan menegaskan bahwa semuanya sudah bisa kita tanam dan diproduksi sendiri di Indonesia termasuk beras premium untuk sushi.

"Saat ini BPTP NTB telah mengembangkan dan bahkan sudah memiliki jenis VUB dengan nama Tarakas", ungkapnya.

Baca Juga: Anggota DPR Panen Raya Padi Demplot dengan Varietas Baru, Ini Keunggulan Varietas Karya Anak Bangsa

Johan memaparkan jenis padi yang kita panen saat ini adalah tipe padi fungsional yang memiliki manfaat khusus atau tipe spesifik.

"Seperti Impari Nutrisi Zink yang memberi manfaat penting untuk mencegah stunting, ada tipe baroma (basmati beraroma), dan Pamelen (Padi merah pulen) serta jenis Jeliteng (beras hitam), yang semuanya merupakan produksi beras premium atau beras khusus, paparnya. Melalui panen raya ini saya tegaskan agar pemerintah segera hentikan impor beras khusus karena kita mampu produksi sendiri dengan kualitas bagus," kata Johan.

Politisi FPKS ini mengingatkan agar pemerintah selalu memperhatikan faktor penting untuk peningkatan produksi seperti adanya air, benih/bibit berkualitas, ketersediaan pupuk yang tepat waktu dan tepat dosis, alat dan mesin pertanian (alsintan) serta pemberdayaan penyuluh pertanian.

Baca Juga: Disambut Upacara Adat, Andi Akmal Selenggarakan Bimtek Untuk Petani Sekaligus Serahkan Benih Padi

Menurutnya saat ini Kabupaten Sumbawa memiliki sarana dan prasarana produksi yang sangat memadai.

"Karena itu perlu dukungan dalam hal stabilisasi harga dan anggaran memadai untuk menjaga stabilitas produksi petani padi di Sumbawa sebagai salah satu sentra beras nasional," urai Johan.

Legislator Senayan ini mengungkapkan bahwa dari sisi tenaga kerja, sektor pertanian telah mampu menyerap kurang lebih 30% tenaga kerja Indonesia maka menurutnya sudah sewajarnya jika pemerintah harus memberikan dukungan anggaran yang seimbang dengan persentase tenaga kerja tersebut.

Baca Juga: Jangan Sampai Tikus Mati di Lumbung Padi, Bupati Bandung Luncurkan Bedas Smart Tourism, Ameng dan Outlet UMKM

"Saya menyayangkan kebijakan anggaran saat ini sebab dari tahun ke tahun anggaran pertanian selalu mengalami pengurangan anggaran APBN," kata Johan.

Anggota legislatif dari dapil NTB 1 Pulau Sumbawa ini juga meminta kepada pemerintah daerah agar membuat afirmasi kebijakan daerah supaya sektor perhotelan, pariwisata dan berbagai pangsa pasar lokal lainnya agar menggunakan produk pertanian Sumbawa seperti komoditas beras, daging, kopi dan lain sebagainya.

"Saya melihat kebijakan ini penting sebagai keberpihakan terhadap petani lokal agar produknya terserap oleh pasar dengan harga yang kompetitif dan hal ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan posisi tawar petani lokal demi kesejahteraan mereka," kata Johan Rosihan.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah