Akuntansi Biaya Penting bagi Peternak, Mereka Tak Pakai Akuntansi

- 20 September 2021, 11:57 WIB
Universitas Widyatama yang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Akuntansi Biaya bagi Peternak Unggul se-Indonesia secara daring. Minggu lalu, 5 September 2021.
Universitas Widyatama yang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Akuntansi Biaya bagi Peternak Unggul se-Indonesia secara daring. Minggu lalu, 5 September 2021. /Akuntansi UTama/

JURNAL SOREANG- Masih ingat dengan protes peternak asal Blitar, Jawa Timur, saat kunjungan presiden Jokowi? 

Salah satunya masalah usaha peternakan yang makin terpuruk sehingga membutuhkan bantuan uluran tangan banyak pihak.

Bantuan juga dari kaum akademisi seperti Universitas Widyatama yang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Akuntansi Biaya bagi Peternak Unggul se-Indonesia secara daring. Minggu lalu, 5 September 2021.

Narasumber dari akademisi program studi Akuntansi Universitas Widyatama  yaitu Dr. R. Wedi Rusmawan K, SE., M.Sc., Ak., CA dan Dr. Ahmad Fadjar., SE., M.Si., Ak., CA.

Baca Juga: Rata-rata UMKM Garmen Belum Faham Akuntansi, Ini Langkah Pengabdian FEB Universitas Widyatama

"Pelatihan ini sejalan dengan visi dan misi Kementerian Pertanian yang dinyatakan dengan upaya peningkatan produksi dan produktifitas komoditas pangan mandiri di sektor peternakan yang diwujudkan pengembangan kualitas SDM Peternak," kata Wedi Rusmawan.

Kualitas SDM itu pada manajemen dan penggunakan teknologi modern peternakan yang menjadikan masyarakatnya sejahtera.

"Universitas Widyatama melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menggandeng Mitra Murpi Sukses Abadi, Kementerian Pertanian dan Puslitbang Ternak berusaha mengembangkan sub sektor peternakan. Salah satu pilar pengembangan peternakan adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Peternak," ujarnya.

Baca Juga: Prodi Akuntansi Universitas Widyatama Terjun Tangani Laporan Keuangan Masjid, Ini Masalahnya

Bimtek diikuti oleh 230 orang peserta yang berasal dari peternak ayam, kambing-domba, sapi pedaging dan sapi perah, perwakilan Kementerian Pertanian, dinas peternakan propinsi se-Indonesia, para dokter hewan dan pengusaha pakan ternak.

Dalam pembukaan, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis oleh Dr. R. Adjeng Mariana., SE.,MM mengatakan terbukanya pengembangan usaha peternakan dapat ditingkatkan kemampuan SDM dan teknologi modern peternakan untuk mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Dr Adjeng menyampaikan kunci sukses beternak, salah satunya adalah manajemen biaya dengan baik.

Baca Juga: Keuangan Masjid Jarang Dikelola dengan Ilmu Akuntansi, Ini yang Dilakukan Akuntansi Universitas Widyatama

"Salah satunya meningkatkan pemahaman atas akuntansi biaya bagi entitas peternak. Sebab, akuntansi biaya merupakan garda terdepan dalam keilmuan akuntansi dalam mencatat, mengakui dan mengukur aktivitas yang mengandung biaya dan mempengaruhi pendapatan peternak," kata Adjeng.

Materi yang disampaikan narasumber membahas akuntansi biaya bagi peternak meliputi akuntansi biaya terfokus bagi peternak.

Dalam materinya, Dr Fadjar membahas  Strategi Manajemen Pemeliharaan Ternak meliputi manajemen biaya, pengendalian biaya dan strategi biaya.

Akuntansi biaya peternak yang baik harus mempunyai manajemen biaya, efisiensi dan menuju pada peternak dengan keuntungan yang terukur, terang Dr Fadjar.

Baca Juga: Saat Usaha Mikro dan Kecil di Soreang Dilatih Membuat Laporan Keuangan, UMKM Sering Bingung Soal Akuntansi

Sementara itu, Dr Wedi menjelaskan rerangka konsep akuntansi biaya dengan menjelaskan proses akuntansi biaya, penentuan akun-akun transaksi dan posting dalam penerapan akuntansi biaya di dunia peternak.

Untuk ternak ruminansia seperti Sapi dan Kambing, terdapat biaya-biaya yang selama ini tidak dperhitungkan oleh peternak, misalnya proses memotong rumput yang seyogyanya dihitung dan pada akhirnya mempengaruhi nilai setiap ternak.

"Oleh karena itu, peternak harus hati-hati memperhitungkan biaya setiap aktivitas peternak dalam mengelola hewan ternak. Jangan sampai setiap ternak terjebak dengan harga jual yang tidak memperhitungkan biaya aktivitas peternakan," kata Dr. Wedi.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Wedi menyampaikan aplikasi akuntansi bagi peternak yang dalam proses pengembangan dan semoga segera diluncurkan bagi peternak.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x