JURNAL SOREANG- Menanggapi data terbaru pemerintah yang menyatakan ada pertambahan jumlah petani sebanyak 8 juta orang, Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin, meminta negara bertindak cepat. Pemerintah agar segera memberi regulasi dan kemudahan bagi pelaku usaha tani baru agar tetap betah dan bertahan meski pandemi nantinya akan berakhir.
"Saat ini kan sudah ada lembaga yang memberikan gambaran sebagai masukan pada pemerintah akan adanya proporsi pengangguran berusia muda di Indonesia yang sangat tinggi, bahkan tertinggi di Asia Tenggara," kata Andi Akmal dalam pernyataannya, Kamis, 6 Mei 2021 .
Angka 20 persen pengangguran muda di Indonesia, kata Akmal, relatif tinggi dibanding negara Asia Tenggara lain yang belum menyentuh angka 15 persen.
"Untuk itu, ini kesempatan pemerintah memberi alternatif jalan keluar pada calon petani muda yang nantinya menjadi profesional di bidang pertanian," tutur Akmal.
Politisi FPKS ini mengatakan, sejak adanya pandemi lebih setahun lalu memang telah mengguncang negara-negara dunia termasuk Indonesia. "Khusus guncangan kepada Indonesia sangat telak karena memang pondasi ekonomi negara ini rapuh hingga pertumbuhan jatuh ke titik minus," kata wakil rakyat asal Sulawesi Selatan ini.
Kondisi alam Indonesia sangat mumpuni untuk menampung SDM calon profesi pertanian sebanyak apa pun. "Bentangan alam dan tanah garapan baik di bidang Kelautan, perikanan, tambak dan garam, maupun bidang pertanian peternakan kehutanan yang akan cocok dengan kondisi negara ini," katanya.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Resmikan Petani Ikan Milenial, Hidup di Desa dengan Rezeki Kota
SDM kita yang sangat banyak ini mestinya dapat tertampung di bidang pertanian pangan termasuk perikanan kelautan karena ruang garapan masih banyak.