Bisnis Fesyen Muslim Terdampak Pandemi, Ini yang Perlu Dilakukan

- 6 April 2021, 07:14 WIB
Karya fesyen Muslim hasil didikan IFI yajgbtampil dalam wisuda. Fesyen jugankena dampak pandemi
Karya fesyen Muslim hasil didikan IFI yajgbtampil dalam wisuda. Fesyen jugankena dampak pandemi /IFI/

 

JURNAL SOREANG-  Bisnis fesyen (fashion) Muslim juga terimbas pandemi Covid-19 sehingga kini omset turun drastis. Namun islamic Fashion Institute (IFI) tetap mendidik xann meluluskan oara calon perancang untuk memasuki industri fshion. Wisuda (graduation) atau Haflatu At Thahorruj ini merupakan yang ke 8 dan diselenggarakan di alam terbuka Rainbow Garden Lembang, Senin 5 April 2021.

Founder IFI, Irna Mutiara mengatakan, gradution kali ini sengaja diselenggarakan di alam terbuka mengingat Indonesia asih dalam kondisi pandemi. Dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan yang sudah diterapkan pemerintah. 

Menurut dia,  industri fesyen saat ini sedang berada dalam kondisi gonjang ganjing akibat pandemi. Akibatnya berefek pula pada kondisi fesyen Muslim. "Bahkan IFI sempat kebingungan akan lanjut atau tidak.Namun, semua insan fesyen terus bergerak untuk terus mengembangkan dunia ini," ujarnya.

Demikian juga dengan keberlanjutan IFI. Menurutnya, industri fesyen akan terus berkembang apabila ada generasi baru yang melanjutkan industri ini. Kehadiran lembaga pendidikan fesyen muslim sangat membantu terselenggarant perkembangan industri fashion tersebut.

"Saya sebagai perancang terbatas oleh umur dan gerak. Kalau ada para perancang baru yang lahir dari lembaga pendidikan dan menerapkan kaidah-kaidah syar'i nya dalam mendesain busana, insya Allah industri fesyen Muslim  akan terus berlanjut dan berkembang," jelasnya.

Baca Juga: Inilah Sosok Mama Rosa dalam Sinetron Ikatan Cinta, Ternyata Seorang Model dan Konsultan Fesyen

Baca Juga: 4 Tren Fesyen Yang Diprediksi Populer di Tahun 2021, Dipengaruhi Pandemi

Pada graduation kali ini ada 17 graduater yang lulus. Irna berpesan, para graduaters tidak otomatis menjadi perancang. Akan masih banyak tantangan ketika masuk langsung ke dunia industri fashion. Semua bergantung pada "effort" masing-masing. Irna juga mengingatkan seorang pengusaha muslim tidak terus mengejar keuntungan dengan bekerja dari pagi sampai pagi lagi. Tetapi cukup sampai petang dan pulang membawa berkah. 

"Ibarat seekor burung yang terbang dengan perut kosong saat pagi dan pulang saat sore membawa makanan untuk anak-anaknya. Itulah yang disebut berkah. Semua dipergilirkan, jangan terus hanya mengejar untung,  tapi lihat apakah usaha itu membawa berkah," ujarnya panjang lebar.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x