JURNAL SOREANG – Salah satu sektor terpenting di Indonesia, yakni sektor ekonomi mengalami dampak yang besar dari pandemi Covid-19. Namun menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, untuk saat ini kondisi eknonomi Indonesia perlahan pulih.
Sebagaimana dilansir JurnalSoreang.pikiran-rakyat dari Setkab RI, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, kondisi perekonomian Indonesia terutama Februari 2021 menunjukkan sinyal pemulihan yang semakin kuat.
“Hal yang positif adalah pendapatan negara kita sudah tumbuh 0,7 persen. Tahun lalu, sebelum bulan Februari, belum terjadi pandemi, pendapatan negara justru mengalami kontraksi 0,1 persen,” ucap Menkeu secara daring, Selasa 23 Maret 2021.
Pemulihan ekonomi Indonesia dapat dilihat dari realisasi pendapatan negara hingga akhir Februari 2021. Jumlahnya mencapai angka Rp219,2 triliun, atau 12,6 persen dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.
Realisasi pendapatan negara sebesar Rp219,2 triliun tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan Rp181,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp37,3 triliun, dan hibah Rp0,1 triliun.
Baca Juga: Profesional, Sri Mulyani: Pejabat Kementerian Keuangan Bekerja Baik dan Bertanggungjawab
“Berdasarkan sektor usaha juga menunjukkan sesuatu yang sangat positif, dan perlu untuk terus kita akselerasi. Pada Februari industri pengolahan selama ini memberikan kontribusi perpajakan sangat besar atau dominan. Industri ini tumbuh 10,7 persen, dibanding bulan Januari yang kontraksi 4,25 persen,” tutur Menkeu.
Secara lebih rinci, penerimaan perpajakan tersebut tumbuh 1,7 persen dari tahun lalu sebesar Rp178,6 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh peningkatan penerimaan kepabeanan dan cukai yang tumbuh 42,1 persen dibandingkan periode tahun lalu.