Inilah Tips agar Usaha Hidroponik Bisa Sukses

28 September 2020, 10:19 WIB
Pengurus Masjid Al Mu'minuun, Rancaekek, Kabupaten Bandung, sedang mengamati perkembangan tanaman hidroponik nya yang ada di atap masjid /Sarnapi/

 

 

 

JURNAL SOREANG.- Hidroponik adalah budidaya menanam yang memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Namun, justru mengedepankan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Kepraktisan ini yang mengundang lembaga maupun warga untuk mencobanya. Ada yang berhasil, namun tak sedikit pula yang gagal. "Kita harus terus mencoba hidroponik ini. Kalau gagal ya bangkit lagi," ujar Penasihat Tim Hidroponik Masjid Al Mu'minuun, Heri Suhaeri (46), saat dihubungi, Senin, 28 September 2020.

Kebutuhan modal untuk memulai hidroponik, kata Heri, juga tak terlampau besar. "Kami mendapatkan modal awal dari kas masjid lalu ada bantuan modal dari BAZNAS Kabupaten Bandung. Hidroponik tak butuh lahan luas malah bisa di atap, teras atau bahkan di sudut-sudut rumah juga bisa," ujarnya.

Baca Juga: Atap Masjid Pun Bisa Datangkan Penghasilan

Hidroponik sangat prospektif dan mudah dikembangkan

Hidroponik adalah salah satu sistem budidaya tanaman yang sangat mudah untuk dikembangkan serta dengan potensi pangsa pasar luas.  "Apabila memilih memulai usaha ini di rumah, maka dapat menggunakan benda-benda di sekitar sebagai tempat budidaya Hidroponik ini. Seperti toples, ember, gelas, plastik bekas minyak goreng dan lain-lain," ujarnya.

Perlu juga  dipikirkan untuk membungkus wadah-wadah bening dengan melapisinya menggunakan aluminium foil, plastic, maupun cat untuk lebih memastikan cahaya ditolak untuk masuk. Jadi memperkecil kemungkinan tumbuhnya lumut. "Butuh ketekunan serta ketelatenan, dan harus selalu belajar hidroponik," katanya.

Jika kebutuhan nutrisi pada tanaman yang budidayanya menggunakan sistem Hidroponik dan dikelola dengan baik, maka bisa jadi pestisida tidak dibutuhkan lagi. Dampaknya tidak ada residu pestisida yang ada pada pembuangan media airnya.

Setidaknya ada tiga cara hidroponik yakni  NFT ( Nutrient Film Technique) seperti membuat selokan dari pipa yang dilubangi. "Akar tanaman langsung terkena air yang sudah berisi nutrisi hara. Cocok untuk sayuran seperti bayam, sosin, atau kangkung," katanya.

Baca Juga: Bisnis Sayuran Organik Tetap Menguntungkan

 

Teknik lainnya dengan Wick System yang mirip NFT, tapi  biasanya pipanya tidak dijadikan selokan tetapi dipotong separo. "Lalu ditaruh di wadah yang ada air unsur hara dan sekamnya," katanya.

Cara lainnya dengan air tetes dengan menanam di Polybag yang diisi sekam padi. "Lalu air bernutrisi hara diatur supaya menetes sedikit demi sedikit. Bahkan kami juga menanam sayuran di polibag yang sederhana seban cukup disiram air," katanya

Dia mengakui t tanaman pekcoy tak bisa dipanen alias gagal sebab tim hidroponik masih terbatas pengetahuannya  dan fasilitas hidroponik juga masih minim. "Alhamdulillah tanaman kangkung kami jual satu ikat kangkung sebesar Rp 5.000 sehingga dapat hasil panen perdana  Rp 350.000," ujarnya.


Uang hasil panen itu langsung diberikan ke pihak masjid untuk membayar pinjaman ke DKM sebesar Rp 200.000/bulan. "Sisanya sebesar Rp 150.000 untuk menanam lagi. Alhamdulillah bisa panen kedua ada akhir April yang hasilnya hampir sama yakni Rp 350.000," ujarnya.

Baca Juga: Tak Lagi di Bawah PABBSI,Cabor Angkat Berat, Angkat Besi dan Binaraga Kini Punya Induk Masing-masing


Hanya, setelah itu  selama Mei pihak masjid tidak menanam hidroponik karena waktu sebulan  untuk perbaikan sarana dan sistem hidroponik. "Kami bisa menanam lagi pada awal Juni dengan sistem yang diubah yakni dua Minggu bisa panen. Kalau sebelumnya panen tiap tiga bulan sekali," ucapnya didampingi pengurus Masjid Al Mu'minuun, Andri Suroso.


Selain hidroponik, pihak masjid juga menggabungkan dengan ternak lele dalam ember. "Kami juga menanam cabe dan tomat dalam pot plastik atau polibag sebab masjid ini sebagai lahan percobaan tanaman. Kami ingin Masjid Al Mu'minuun menjadi percontohan masjid-masjid di Kabupaten Bandung," ujarnya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler