Wajah Cianjur Kini Berubah Drastis, Begini Tulisan Kota Tauco Ini dari Mantan Pegawai Bank, Dede Supriatna

9 Februari 2024, 20:08 WIB
Dede Supriatna, pensiunan bank BRI dan alumni Takhasus Kulliyatul Muballighin (TKM) Yayasan Assyakur Lingga /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Cianjur dikenal juga sebagai kota tauco. Bertandang ke Cianjur saat ini jauh berbeda dengan dulu tahun 1980 an . Sekarang dari Bandung arah Cianjur di beberapa titik terdapat simpul kemacetan.

Terjadi juga kemacetan lalu lintas dari Cianjur ke Sukabumi. Ternyata simpul kemacaten jam tertentu saat pekerja masuk atau bubar dari pabrik produk ekspor.

Tercatat eksportir yang home basenya di Cianjur mulai Rf Hightek Indonesia, PTAurora World, PT Pou Yuen Indonesia, PT Golden Esa Adiwana, PT Mundo, PT Fasic Indonesia, Global Biz Venture, PT Bina Citra Kharisma Lestari, dan Galery Ekspor.

 

Ikan Hias Cianjur dan banyak lagi eksportir yang berusaha di Cianjur dengan beragam produk ekspor mulai sepatu merk Adidas-Nike, boneka, fashion, produk elektronik dan lainnya.

Keberadaan  eksportir tentu berdampak luas . Utamanya penyerapan tenaga kerja apalagi pasca  Pandemi Covid 19 ini beberapa produk meningkat nilai ekspornya.

Bagi beberapa bank di Cianjur yang menerima L/C (Letter Of Credit) dari bank penerbit L/C ( Issuing bank ) tinggal memilih apakah di nego L/C Sight (dengan catatan clean document) atau by TT ( dibayar setelah bank pembuka L/C di luar negeri setuju) .

Baca Juga: Senangnya Para Siswa Bisa Masuk ke Istana Presiden di Cipanas, Cianjur, Begini Sejarah dan Fasilitasnya

Apabila bank di Cianjur tidak mau mengambil resiko cukup hanya menerima dokumen saja dari eksportir misal B/L Bill Of Lading, Draft, Invoice dan lainnya lalu dikirim ke bank  di luar negeri  . Dengan banyaknya eksportir akan memerlukan staf/ahli trade finance dibarengi mahir tulisan/lisan bahasa Inggris.

Ini peluang bagi warga Cianjur dan sekitarnya yang terdidik untuk menjadi pekerja trampil khususnya menangani ekspor. Ini menjadi PR tersendiri bagi Pemkab Cianjur untuk memfasilitasi pendidikan Trade Finance bagi putra putri terdidik.

Dengan ketersediaan tenaga ahli , kondisi usaha yang kondusif maka Cianjur akan didatangi investor untuk buka pabrik di Cianjur.   

 

Letak Cianjur yang mudah dilewati truk kontainer berisi barang ekspor menuju pelabuhan dan  UMK Cianjur sejak tahun  2022 Rp 2,7 juta, 2023 Rp 2,8 juta dan tahun 2024 Rp 2,9 juta  kenaikannya tidak terlalu memberatkan investor.

Hal ini iklim bagus bagi investor. Bagi Pemkab Cianjur  berjamurnya investor datang di Cianjur selain naiknya penyerapan tenaga kerja, pajak/retribusi  meningkat  dan terbukanya kesempatan UMKM di sekitar sentra pabrik untuk usaha kecil, kos-kosan dan lainnya.    

Seperti diberitakan di beberapa media sebagai contoh PT Pue Yen yang PMA ini diperkirakan tiap tahun akan menyerap kurang lebih 3.000 pekerja. Luar biasa.

Baca Juga: BAZNAS Jabar Gelar Rakorda di Kabupaten Cianjur, Apa Saja yang Dibahas?

Dari sisi devisa yang masuk hasil ekspor komponen mid sole, out sole dan show upper diperkiran tiap tahun USD 100 juta. Tinggal dikalikan dengan kurs  I USD= Rp 15.500. Beruntung bagi bank yang menerima L/C PT ini. 

Secara berkala pemkab Cianjur dapat mengadakan  gathering semua bank dan para eksportir baik pemain lama atau baru. Untuk nara sumber dapat mengundang pakar trade finance baik dari bank terkemuka maupun Kadin.  

 Geliat ekspor Cianjur tahun 2022-2023 dan sekarang memasuki 2024 seiring masih  tujuan ekspor dapat dimanfaatkan untuk melakukan penjajagan negara-negara tujuan ekspor yang baru dan melakukan diversifikasi produk dan harga yang kompetitif.

 

Dimungkinkan perdagangan antar pulau dengan memanfaatkan skim pembayaran SKBDN ( Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri). SKBDN ini mirip seperti L/C bedanya issuing bank dan negotiating bank berada di wilayah Indonesia.

Selain itu Pemkab diharapkan mendorong produk ekspor yang mulai tumbuh di kabupaten Cianjur seperti potensi tanaman bunga Krisan yang pernah di ekspor ke Jepang dan tanaman kopi hitam yang sudah di ekspor ke Taiwan dan kulit tersamak diekspor ke Hongkong.***

Penulis adalah Pensiunan bank BRI 

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler