Inflasi Tahunan di DIY pada Juni 2023 Mencapai 4,2 Persen

3 Juli 2023, 21:17 WIB
Kenaikan harga BBM menjadi slah satu variabel yang memicu laju inflasi /Dok Pertamina

 

 

JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Bank Indonesia cabang Yogya mencatat, inflasi tahunan atau year on year (yoy) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Juni 2023 mencapai 4,2 persen.

 

Sementara, tingkat inflasi mtm (month to month atau perbandingan dari bulan lalu ke bulan berikutnya),pada Juni 2023 sebesar 0,02 persen, yang berarti lebih rendah 0,02 persen dibanding bulan sebelumnya, Mei.

 

Pada Mei 2023 itu, angka inflasi di DIY tercatat 0,35 persen (mtm). Dengan perkembangan ini, secara tahunan inflasi Indeks Harga Konsumen di DIY tercatat 4,2 persen yoy alias turun dibanding tahun sebelumnya yang besarnya 4,72 persen.

Baca Juga: Jadi Penyebab Inflasi, Jambi Minta Sleman Pasok Cabai 

“Dengan kondisi itu, secara komulatif dari Januari hingga Mei 2023  inflasi DIY sebesar 1,64 persen year to day atau ytd,” kata Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Harso Utomo, Senin (3/7/2023).

 

Melandainya inflasi di DIY ini salah satunya dipicu oleh turunnya harga BBM nonsubsidi Pertamax dari Rp13.300 per liter menjadi Rp12.400 per liter dan Pertamina Dex dari Rp14.600 per liter menjadi Rp13.250 per liter.

 

Dengan kondisi tersebut, komoditas BBM memberikan andil penurunan inflasi atau terjadinya deflasi sebesar 0,07 persen (mtm). Penurunan inflasi juga didorong oleh komoditas pangan utama, antara lain beras, cabai merah, dan bawang merah.

Baca Juga: Tekan Laju Inflasi Bulog Yogyakarta Saluirkan Bantuan Beras pada Ribuan KPM 

Terjaganya harga beras, menurut Harso disebabkan stabilnya permintaan yang disertai optimalisasi pasokan hasil panen pasa musim tanam kedua dan hasil operasi pasar yang kontinyu dan merata.

 

“Mengenai penurunan harga cabai merah dan bawang merah, itu terjadi karena meningkatnya pasokan dari petani, seiring masuknya musim panen pada Juni 2023,” katanya.

 

Harso menambahkan, laju deflasi itu tertahan oleh meningkatnya harga daging ayam ras. Pada Juni 2023 harga daging ayam di Kota Yogyakarta mencapai Rp 40.150 per kilogram atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, Mei, yang hanya Rp 37.750 per kilogram.

Baca Juga: Bank Indonesia : Inflasi DIY Bulan Mei Turun Jadi 4,72 Persen 

Kenaikan harga daging ayam ras itu, dipicu oleh kenaikan harga jagung dan bekatul untuk pakan ayam yang kemudian mempengaruhi harga produksi. “Komoditas lainnya yang menjadi penyumbang inflasi adalah naiknya harga bawang putih. Harga bawang putih ini naik karena terbatasnya pasokan impor,” ujar Harso. Namun harus diakui, naiknya harga bawang putih itu juga terjadi di seluruh Indonesia.

 

Laju deflasi, menurut Harso, juga tertahan oleh menaiknya harga LCGC  (Low Cost Green Car atau mobil murah ramah lingkungan) sebagai respon produsen terhadap kenaikan biaya bahan baku produksi.

 

Dengan kondisi ini, BI Perwakilan Yogyakarta dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) DIY optimistis, angka inflasi sepanjang 2023 akan sesuai dengan rentang target 3,0 plus minus 1 persen. ***

 

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –

 

 

 

 

 

Editor: Drs Tri Jauhari

Sumber: BI

Tags

Terkini

Terpopuler