Ternyata Mie Ayam Juga Bisa Mendunia, Ini Caranya

28 Juli 2022, 09:04 WIB
Prodi Hubungan Internasional FISIP Unpas melatih UKM untuk memanfaatkan media sosial (medsos) dan Personal Branding dalam Pengembangan Usaha Mie Ayam Cipaganti Tirtayasa Berbasis 4.0 di Kota Bandung. /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Kuliner mie ayam yang khas Indonesia ternyata bisa mendunia. Hal ini yang dilakukan Prodi Hubungan Internasional FISIP Unpas dengan memanfaatkan media sosial (medsos) dan  Personal Branding dalam Pengembangan Usaha Mie Ayam Cipaganti Tirtayasa Berbasis 4.0 di Kota Bandung.

Tim yang diketuai Imam Budiman dengan anggota Bulbul Abdurrachman, Vina Novianti, dan Laura Damayanti melalui pengabdian kepada Masyarakat (PKM).

"PKM merupakan salah satu kewajiban dosen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan UKM kali ini tim melakukan di Jl. Tirtayasa, No. 33 Bandung dengan  tim melihat potensi wisata kuliner UMKM Mie Ayam CIpaganti yang  belum terkelola dan terpublikasikan dengan baik dan terstruktur," kata Imam Budiman.

Baca Juga: Industri Kecil Punya Kelemahan pada Kemasan Produknya, Administrasi Bisnis FISIP Unpas Berikan Bantuan

 Mie Ayam Cipaganti cabang Tirtayasa ini dinilai sangat berpotensi dikembangkan mengingat posisi atau tempat berjualan Mie Ayam ini strategis.

"Lokasinya berada di wilayah yang ramai dengan kuliner (resto) dan distro. Akan tetapi, masih terdapat beberapa kendala dalam pengembangan dan manajemen (tata kelola) usaha, utamanya dalam hal pemasaran melalui dalam jaringan (online) dan tata kelola atau yang disebut dengan personal branding," katanya.

Berdasarkan beberapa masalah yang ditemukan oleh tim peneliti, maka tim PKM ini berupaya untuk memberikan sebuah solusi berupa sosialisasi dan pelatihan terkait manajemen pemasaran marketing media sosial dan personal branding.

"Hasil dari PKM diharapkan dapat memberikan sebuah solusi kepada Mie Ayam dapat melakukan pemasaran marketing media sosial dan personal branding," katanya.

Baca Juga: Kampus Punya Peran Besar Kembangkan UMKM, Ini yang Dilakukan Prodi Administrasi Bisnis Fisip Unpas

Imam menambahkan, dalam menjalankan roda ekonomi keluarga, masyarakat sering kali mengembangkan kreatifitas untuk berjualan atau berdagang berbagai komoditas, termasuk usaha makanan.

"Akan tetapi, dalam perkembangnya usaha kecil, mikro dan menengah yang dikembangkan oleh masyarakat seringkali kalah saing ketika tidak mampu mengembangkan inovasi produk. Termasuk, ancaman-ancaman nyata dari persaingan harga dalam platform e-commerce, terlebih lagi dalam situasi dan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, banyak UMKM yang sulit bertahan," katanya.

Selain itu, di era disrupsi teknologi seperti saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa akses internet, komputasi, analisis kemampuan dan kecerdasan bisnis berbasis teknologi, dan interaksi masyarakat dalam dunia maya atau mesin menjadi hal yang lazim dan lumrah.

Baca Juga: Para Pemuda Desa Antusias Ikuti Pelatihan Komunikasi dari Fisip Unpas, Ini Alasannya

"Sehingga, semua lini masyarakat harus mampu beradaptasi dengan teknologi yang berkembang secara pesat," ujarnya.

Dengan berkembangnya teknologi pada era disrupsi 4.0  tentu saja akan merubah pola interaksi dan aktivitas manusia, bahkan manusia akan mengalami ketidakpastian (uncertainty) global.

"Dari survei yang dilakukan sebuah portal berita pada  Desember 2013 hingga Januari 2014 menyebutkan Bandung terpilih sebagai destinasi kuliner terfavorit di Indonesia. Kota Bandung mendapat angka 2.341 atau sekitar 59%. Mengalahkan 4 kota lainnya yaitu Makassar (8%), Surabaya (15%), Padang (14%), dan Cirebon (3%)," katanya.

Dia menyatakan, Mie Ayam Cipaganti pertama kali didirikan dijalan Cipganti pada tahun 2014 oleh Arike Martin. dalam kurun waktu empat tahun Mie Ayam Cipaganti membuka cabang di Jalan Tirtayasa no. 33 Bandung yang  merupakan unit Franchise dengan membeli nama ‘Mie Ayam Cipaganti’.

Baca Juga: Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unpas Bantu Meningkatkan Branding Industri Kreatif Fesyen

"Adapun pasokan bahan, semuanya dipasok dari pusat (Cipaganti). Sedangkan, berkaitan dengan management usaha dilakukan secara mandiri oleh owner franchise, Arike martin," katanya.

Produk yang dihasilkan oleh pengusaha/mitra ini realitf sama dengan produk-produk mie ayam lain kota Bandung, tapi mereka memiliki keunikan sendiri.

"Adapun tambahan toping dan pembuatan yang masih sangat konvensional menjadikan ciri khas sendiri," katanya.

Permasalahannya pada sumber modal saat ini masih bersumber pada modal sendiri, peminjaman ke Bank masih menjadi kendala. Selain itu, mitra belum memiliki laporan keuangan yang layak.

Baca Juga: Pandemi Turunkan Bisnis Kopi Kabupaten Bandung, Ini Langkah Administrasi Bisnis Unpas untuk Membantunya

"Di sisi lain, kami menemukan masalah masalah pemahaman mengenai personal branding dan penggunaan social media yang belum berjalan dengan baik. Kedua hal tersebut belum dipahami mitra sepenuhnya," katanya.

Padahal  dengan adanya teknologi yang canggih hal tersebut dapat membantu mitra dalam mempromosikan produk yang akan dipasarkan, sangat disayangkan mitra hanya memahami dasar-dasar dalam penggunaan social media. 

Tim mengawali pengabdiannya dengan menyampaikan pemahaman mengenai strategi di era disrupsi.

Memberikan pemahaman serta pengetahuan mengenai teknologi 4.0 yang serba digital, termasuk melalui platform social media.

Baca Juga: Terpilih Jadi Ketua IKA Fisip Unpas, Adiyana Slamet Siap Kolaborasi dan Kembangkan Potensi Alumni

"Kami juga memberikan pelatihan mengenai teknologi 4.0 untuk mempromosikan produk. Selain itu, juga dilakukan simulasi agar mitra dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait social media dan strategi promosi berbasis 4.0 untuk personal branding. selanjutnya dapat diterapkan oleh mitra dalam kegiatan usaha," katanya.

Selain pelatihan, tim juga melakukan bimbingan teknis terkait cara pembuatan  social media di situs atau aplikasi, hal ini bertujuan agar mitra dapat mengatur dan mengembangkan pemasaran produk secara online berbasis internet.

Selain itu, tim memberikan pelatihan terkait penggunaan social media (instagram) sebagai salah satu strategi promosi usaha Mie Ayam Cipaganti Tirtayasa dan mendaftarkan usahanya ke Go Food dan Grab Food.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler