Pandemi Covid-19 Berdampak di Sektor Ekonomi, Menkeu: Kondisinya Sekarang Perlahan Pulih

24 Maret 2021, 19:01 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyatakan bkondisi ekonomi berangsur pulih. /Indonesia/ANTARA/Hafidz Mubarak

JURNAL SOREANG – Salah satu sektor terpenting di Indonesia, yakni sektor ekonomi mengalami dampak yang besar dari pandemi Covid-19. Namun menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, untuk saat ini kondisi eknonomi Indonesia perlahan pulih.

Sebagaimana dilansir JurnalSoreang.pikiran-rakyat dari Setkab RI, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menjelaskan,  kondisi perekonomian Indonesia terutama  Februari 2021 menunjukkan sinyal pemulihan yang semakin kuat.

“Hal yang positif adalah pendapatan negara kita sudah tumbuh 0,7 persen. Tahun lalu, sebelum bulan Februari, belum terjadi pandemi, pendapatan negara justru mengalami kontraksi 0,1 persen,” ucap Menkeu secara daring, Selasa 23 Maret 2021.

Pemulihan ekonomi Indonesia dapat dilihat dari realisasi pendapatan negara hingga akhir Februari 2021. Jumlahnya mencapai angka Rp219,2 triliun, atau 12,6 persen dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.

Realisasi pendapatan negara sebesar Rp219,2 triliun tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan Rp181,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp37,3 triliun, dan hibah Rp0,1 triliun.

Baca Juga: Pemerintah Keluarkan Kebijakan, Terkait Mudik Lebaran 2021, Ini Tanggapan Sri Sultan Hamengku Buwono X

Baca Juga: Profesional, Sri Mulyani: Pejabat Kementerian Keuangan Bekerja Baik dan Bertanggungjawab

“Berdasarkan sektor usaha juga menunjukkan sesuatu yang sangat positif, dan perlu untuk terus kita akselerasi. Pada  Februari industri pengolahan selama ini memberikan kontribusi perpajakan sangat besar atau dominan. Industri ini tumbuh 10,7 persen, dibanding bulan Januari yang kontraksi 4,25 persen,” tutur Menkeu.

Secara lebih rinci, penerimaan perpajakan tersebut tumbuh 1,7 persen dari tahun lalu sebesar Rp178,6 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh peningkatan penerimaan kepabeanan dan cukai yang tumbuh 42,1 persen dibandingkan periode tahun lalu.

Akselerasi dari program vaksinasi di Indonesia yang saat ini kian digencarkan, juga diharapkan mampu mendorong lebih lanjut dalam hal upaya pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Sri Mulyani Tegaskan Tidak Ada Pungutan Pajak Pulsa/Kartu Perdana, Voucher, dan Token

Baca Juga: Pimpin Upacara Peringatan Satpol PP, Damkar, dan Satlinmas, Wabup Sumedang Sampaikan Amanat Mendagri

“Program vaksin yang akan terus diakselerasi, terutama dengan seiring meningkatnya suplai vaksin, diharapkan akan memberikan momentum pemulihan dan juga menciptakan kepercayaan diri yang lebih baik kepada seluruh segmen ekonomi kita,” ucap Sri Mulyani.

Pemerintah kini berupaya untuk terus menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional melalui penguatan peran kebijakan fiskal dan APBN.

Selain itu, pemerintah juga melanjutkan stimulus fiskal untuk mendukung pemulihan ekonomi dan melakukan reformasi struktural, dengan tujuan menjaga optimisme dan harapan bagi pemulihan kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Viral Video Penganiayaan Terhadap Kucing, Pelaku Minta Maaf: Saya Terluka dan Dapat 4 Jahitan

Baca Juga: Unisba Adakan Pengabdian Masyarakat untuk Meningkatkan Literasi Keagamaan

“APBN selama ini masih menjadi instrumen yang luar biasa penting dan bekerja luar biasa keras untuk melindungi rakyat. APBN ini perannya krusial untuk menangani dan menanggulangi COVID-19, dan untuk memulihkan ekonomi, tutup Menkeu.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler