Akan Terjadi PHK Massal sampai 300.000 Orang, Bila Pemerintah Tak Perhatikan Industri Ini

26 Desember 2020, 13:13 WIB
Ilustrasi Karyawan pabrik garmen yang bisa terancam PHK massal sebagai dampak pandemi // ANTARA/

JURNAL SOREANG- Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19.Para pengusah industri garmen yang tergabung dalam Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat (PPPTJB) berharap sektor tersebut bisa diselamatkan saat pandemi COVID-19 sehingga tidak terus memunculkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang bisa mencapai 300.000 orang.

"Kami sangat mengapresiasi pemerintah dalam menetapkan UU Cipta Kerja dalam menciptakan lapangan kerja. Namun dalam realitasnya para pengusaha terancam gulung tikar dan pekerja terancam PHK massal dalam waktu dekat ini, karena penetapan pengupahan di luar kemampuan dan kepantasan," kata Jurubicara PPPTJB Sariat Arifia seperti dikutip ANTARA, Sabtu, 26 Desember 2020.

Ia mencontohkan sepanjang 2019 saja telah terjadi penutupan puluhan pabrik garmen dengan jumlah pekerja yang di-PHK kurang lebih 25 ribuan karyawan di Kabupaten Bogor dan Purwakarta.

Baca Juga: Suara Merdu, Membuat Bupai Bandung Terpilih Kang DS Rela Berikan Peci yang Dipakai kepada Muazin Ini

Apabila tidak dilakukan langkah penyelamatan yang serius, dia mengkhawatirkan tahun 2021 banyak perusahaan yang akan melakukan penutupan pabrik.

Sementara Ketua Dewan Pengupahan Kabupaten Bogor dari unsur Apindo, Dessy Sulastri menyampaikan kekecewaannya dengan penetapan upah minimum kabupaten yang tidak berdasarkan kesepakatan tiga unsur yaitu pekerja, pengusaha, dan pemerintah.

"Hal ini sangat merusak keberlangsungan kehidupan perusahaan dan berisiko tinggi akan terjadinya PHK massal yang merugikan karyawan sendiri," katanya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Bisa Gagalkan Panen Petani. DPR Minta Hal Ini

Dessy menambahkan para pekerja intinya mau bekerja dan tidak menginginkan pabrik tutup, apalagi pengangguran di Jawa Barat sangat tinggi, mengingat pengangguran di Kabupaten Bogor sudah saja mencapai 14,26 persen.

Kondisi sulit yang dihadapi industri garmen di Jawa Barat membuat mereka mengadukan nasib kepada Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.

"Kami  berterima kasih kepada para pengusaha yang telah membuka lapangan pekerjaan di Indonesia sehingga membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran di Tanah Air," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV: RCTI Sabtu 26 Desember 2020, Aldebaran Ancam Elsa di Ikatan Cinta

Ia  berempati dan prihatin dengan kondisi asosiasi perusahaan tekstil yang sudah berada di titik nadir yang bisa menyebabkan PHK massal sampai 300.000 orang.

"Masalah ini perlu di selesaikan secara komprehensif melibatkan baik pemerintah pusat maupun daerah. Saya akan berusaha untuk menjembatani komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat," katanya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler