Mau Beras Murah? Dispakan Kabupaten Bandung Sediakan Beras Murah di 8 Titik Ini, Cek Jadwal dan Lokasinya

- 27 Februari 2024, 22:59 WIB
 Mau Beras Murah? Dispakan Kabupaten Bandung Sediakan Beras Murah di 8 Titik Ini, Cek Jadwal dan Lokasinya
Mau Beras Murah? Dispakan Kabupaten Bandung Sediakan Beras Murah di 8 Titik Ini, Cek Jadwal dan Lokasinya /

Selain itu bantuan bahan pangan berupa beras dan daging juga diberikan kepada 15.766 orang guru ngaji dan 15.000 seniman dan budayawan yang tersebar di 28 kecamatan di Kabupaten Bandung.

"Semoga bantuan bahan pangan ini dapat membantu masyarakat untuk menjaga kestabilan ekonomi akibat terkena dampak harga beras mahal. Selain itu, bantuan ini diharapkan dapat ikut mengendalikan inflasi daerah," ungkap Kang DS.

Kepala Dispakan Kabupaten Bandung, Ina Dewi Kania menambahkan selain menyalurkan bantuan bahan pangan, pihaknya juga menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan menjual komoditas beras SPHP dengan harga HET Rp 10.900 per kg, mulai 27 Februari - 28 Maret 2024.

Menurutnya, GPM akan bekerjasama dengan Bulog dan dilaksanakan di delapan titik, yakni di Kecamatan Baleendah (27 Februari), Cicalengka (28 Februari), Ciparay (29 Februari), Pameungpeuk dan Kantor Dispakan (1 Maret), Jalak Harupat (3 Maret), Arjasari (7 Maret) dan Lapang Upakarti (28 Maret 2024).

Baca Juga: Taklukan PSIS, Dadang Risdal: 'Tuah' Jalak Harupat Kembalikan Marwah Persib Raih Kemenangan

Melalui GPM atau operasi pasar beras murah ini diharapkan dapat mengatur pasokan beras agar tetap stabil. Dengan menjaga ketersediaan beras yang cukup di pasaran, diharapkan dapat menghindari kelangkaan beras dan menjaga stabilitas harga.

"Gerakan pangan murah ini adalah upaya untuk mengendalikan harga dan stok beras di pasaran agar tidak terlalu tinggi. Terlebih, masa panen padi diprediksi baru akan dilaksanakan pada bulan Maret hingga April mendatang," ujar Ina.

Ia menjelaskan, salah satu penyebab tingginya harga beras di pasaran adalah karena berubahnya masa tanam akibat fenomena el nino yang menyebabkan satu musim tanam terlewati. Dampaknya, masa panen menjadi mundur, menjadi Maret hingga April mendatang.

"Kami juga terus melakukan koordinasi lintas sektoral dengan instansi terkait seperti Disdagin dan Perum Bulog sambil menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait impor beras dan menunggu panen raya yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadan," tuturnya. ***

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x