Program hidroponik dan aquaponik juga diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Tarumajaya untuk mengembangkan sistem pertanian modern yang tidak hanya efisien dalam penggunaan air, tetapi juga menghasilkan hasil panen yang lebih baik dalam ruang terbatas.
Estimasi Social Return on Investment (SROI) yang diperoleh terkait hal ini adalah sebesar 3.45 selama 3 tahun.
"Ini akan memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat Desa Tarumajaya, sekaligus mempromosikan pola makan sehat dan keberlanjutan lingkungan," harapnya.
Baca Juga: Kasus Korupsi, Oknum Guru SMP dan Wiraswasta Ditangkap Kejari Ciamis! Kuasa Hukum: Ini Tidak Adil
Adiwijaya membeberkan, banyak pihak yang terlibat dalam inisiasi ini, antara lain pemerintah daerah, Dinas Lingkungan Hidup, masyarakat, dan kelompok-kelompok lokal seperti Karang Taruna dan PKK.
Ia menerangkan bahwa kegiatan ini juga didukung oleh PT Telkom Indonesia, khususnya Unit Community Development Center.
Selain itu, ujarnya, dalam kegiatan ini juga turut mengundang perwakilan dari media sebagai perwujudan dari model kolaborasi pentahelix dan ESG atau Environmental, Social, and Governance yang berperan sebagai penghubung antara berbagai pemangku kepentingan guna menjaga akuntabilitas dalam upaya menuju pembangunan berkelanjutan.