Adiwijaya menyebut, inisiatif pertama adalah pengenalan insinerator ramah lingkungan yang bernama Tel-Unator.
Ia menerangkan, langkah sini diawali dari kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, dimana saat ini telah terpasang insinerator yang berlokasi di TPS 9 Desa Tarumajaya.
"Insinerator ini dapat mengurangi volume sampah dengan proses pembakaran yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan," terangnya.
Berdasarkan data perhitungan, estimasi nilai Social Return on Investment (SROI) adalah sebesar 2.97 untuk 3 tahun.
Pihaknya berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian target SDGs ke-11 yaitu berkaitan dengan Sustainable Cities dan Communities melalui pengelolaan sampah yang lebih baik dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Inisiatif yang kedua, lanjutnya, adalah pemasangan instalasi hidroponik dan aquaponik yang bernama Telufhoenix sebanyak 40 titik di RW 1 dan RW 9 Desa Tarumajaya untuk ketahanan pangan lokal dan berkelanjutan.
Baca Juga: Diduga Cemari Lingkungan, Aktivitas Tambang Halmahera Diminta untuk Dievaluasi