Meski Masih Libur Sekolah, tapi MI dan SMP di Kabupaten Bandung Mulai Persiapan Tahun Ajaran Baru

- 11 Juli 2023, 09:38 WIB
ratusan kepala dan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kecamatan Cangkuang dan Banjaran mengikuti workshop implementasi kurikulum merdeka di MI Al Hidayah Kecamatan Banjaran
ratusan kepala dan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kecamatan Cangkuang dan Banjaran mengikuti workshop implementasi kurikulum merdeka di MI Al Hidayah Kecamatan Banjaran /Sarnapi/JURNAL SOREANG

Seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan beserta pihak yayasan hadir dalam kegiatan tersebut.

"In House Training yang diawali Rapat Dinas Sekolah dengan pihak Yayasan di awal tahun ajaran ini merupakan evaluasi sekaligus menetapkan agenda kegiatan menghadapi tahun ajaran baru yang akan dimulai pada 17 Juli nanti," ujar Beny Saputro, M.Pd Kepala SMP PCI.

Baca Juga: Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kabupaten Bandung Keluhkan Pencairan Dana PIP yang Tidak Jelas, Ada Apa?

Beny menjelaskan, melalui IHT yang akan berlangsung selama sepekan ke depan, pihaknya ingin memastikan seluruh perangkat sekolah mempersiapkan diri guna dapat memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal dengan melakukan persiapan yang matang.

Dalam kesempatan tersebut, Pembina SMP PCI, Ibu Siti Komariah, Dra., M.Si, Ph. D berkesempatan memberikan arahan kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan. Ibu Siti Komariah menyoroti tentang kebutuhan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh para guru di era teknologi 4.0 dan society 5.0.

Saat ini guru haruslah bersikap sebagai pembelajar dan mengajar. Guru tidak bisa lagi hanya sekedar transfer ilmu, lebih dari itu guru harus dapat menjadi fasilitator yang dapat mengembangkan dan mengarahkan potensi bagi para siswa dengan mengikuti kebutuhan masyarakat saat ini.

"Saat ini, kita harus meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu upaya itu, harus dimulai dengan peningkatan kompetensi para tenaga pendidiknya. Hadirnya kurikulum merdeka, yang memberikan keleluasaan pada para guru untuk berimprovisasi, merupakan langkah yang tepat karena kurikulum pada dasarnya sebagai guiden saja, ungkap doktor sosiologi alumni Universiti Malaya Kualalumpur itu.***

 

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah