Setelah itu, Prabowo segera menuju barisan depan dan tidak lama kemudian, ibadah shalat dimulai dengan H. Dadan Sadeli sebagai imam. Setelah selesai shalat, khatib KH Muhammad Ridwan memberikan doa yang sangat menyentuh dan ditujukan kepada orang tua semua jamaah yang hadir.
"Ampunilah segala dosa kami yang telah terlanjur, yang banyaknya tak terhitung, tak terukur, dosa para pahlawan kami, para guru dan orang tua, ayah dan ibu kami yang masih hidup maupun yang telah tiada. Kami tidak akan hidup dan berkehidupan seperti ini tanpa jasa, perjuangan, keringat dan air mata ayah dan bunda yang meleleh, bercucur bahkan darahnya ibunda ketika melahirkan kami," kata khatib Ridwan dalam ceramahnya.
Di sisi lain, Dedy Mulyadi menambahkan bahwa Prabowo selain melaksanakan Idul Adha disana, Ia juga mengirmkan sapi untuk kurban di Cikalong Wetan, namun tidak ada semacam simbolisasi.
Baca Juga: Tes IQ: Jangan Ngaku Cerdas Jika Tidak Bisa Menebak Ada Berapa Jumlah Wanita yang Ada Pada Gambar
"Pak Prabowo kan ngirim sapi, ada gak sih simbolisasi yang dia lakukan? atau tadi diceritakan kurban apa? kan enggak, dia lurus saja. Di zaman politik gini kan biasanya sapinya difoto dan sapinya dituntun serta diceritakan bobotnya, tapi dia kan enggak," ujar Dedi.
Dari kejadian ini, kita dapat belajar tentang makna kesatria yang ikhlas, karena Prabowo selama ini tidak pernah mengumbar-umbar setiap kebaikan yang telah dilakukannya.
"Kecuali sekarang, dari pada dituduh stigma negatif ya lebih baik diceritakan kebaikannya," tutupnya.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang