Network
JURNAL SOREANG- Bulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung tahun 2022 berhasil memecahkan rekor yang baru terjadi pada tahun ini yakni melebihi target Rp1,5 miliar.
Padahal pada Desember 2022 dana yang terkumpul baru sekitar Rp500 juta sehingga membuat khawatir.
Sebelumnya pengumpulan bulan dana PMI Kabupaten Bandung selama bertahun-tahun belum mencapai target malah sempat mengalami penurunan pada tahun 2021.
Baca Juga: Pecah Rekor! Bulan Dana PMI Kabupaten Bandung Capai Rp1,5 Miliar Lebih, Ini Data Jumlah Dana PMI
"PMI Kabupaten Bandung pernah melaporkan pada Desember 2022 bahwa dana yang terkumpul baru sekitar Rp500 juta dari target Rp1,5 miliar," kata Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus ketua Panitia Bulan Dana PMI Kabupaten Bandung Hj. Emma Detty Supriatna.
Mantan Kepala Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, ini menyatakan tenang saja sebab akan mengerahkan "pasukan" yakni PKK.
"Ibu-ibu kader PKK kan jumlahnya besar dan tersebar sehingga bisa membantu dalam pengumpulan dana PMI ini," katanya.
Selain itu, ASN Pemkab Bandung juga dikerahkan untuk mensukseskan kegiatan sosial ini.
"Alhamdulillah target Rp1,5 miliar bisa tercapai dengan pemasukan terbesar dari Dinas Pendidikan yakni Rp700 juta disusul Dinas Kesehatan," katanya yang berjanji akan melihat sumbangsih tiap dinas atau badan di Pemkab Bandung.
Dia berpesan agar PMI Kabupaten Bandung juga menggandeng generasi muda khususnya Pramuka dalam pelatihan maupun penanganan bencana.
"Pramuka siap untuk membantu dan dilibatkan dalam pelatihan maupun penanganan kebencanaan," kata Hj. Emma yang juga ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Bandung.
Sedangkan Ketua PMI Kabupaten Bandung, dr. H. Achmad Kustijadi, M. Epid, saat penutupan bulan dana PMI Kabupaten Bandung di Gedung SLRT, Rabu 22 Februari 2023 menyatakan, dari target bulan dana PMI sebesar Rp 1,5 miliar tercapai Rp1,508 miliar atau melebihi dari target sebelumnya.
Dia menambahkan, target bulan dana PMI dalam beberapa tahun ini memang tetap yakni Rp1,5 miliar.
"Namun dua tahun terakhir ini memang cukup berat mencapainya," katanya.
Lebih jauh mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ini menyatakan, sebagian besar dari para karyawan Pemkab Bandung dan pelanggan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung serta Samsat menjadi penyumbang terbesar dari bulan dana PMI Kabupaten Bandung.
"Untuk penyebaran kupon Rp2 ribu hanya bisa dilakukan di outlet PDAM Tirta Raharja dan Samsat. Kalau dulu sih bisa menyebarkan kupon ke pembayaran rekening listrik," ujarnya yang menambahkan pandemi kepada sektor ekonomi juga mulai pulih sehingga berimbas kepada pemasukan bulan dana PMI.
Lebih jauh Kustijadi mengatakan, pengumpulan bulan dana PMI Kabupaten Bandung merupakan tugas mulia karena membantu kegiatan PMI dalam melaksanakan tugasnya.
"Apalagi Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan bencana baik berupa banjir, longsor, angin puting beliung, maupun kebakaran," katanya.
Dia menambahkan, anggaran untuk PMI Kabupaten Bandung berasal dari hibah APBD Kabupaten Bandung yang tahun ini lebih dari Rp350 juta.
"Sejak tahun 2015 sampai sekarang target bulan dana PMI masih tetap sama yakni Rp 1,5 miliar. Tahun 2015 bulan dana PMI berhasil mengumpulkan dana Rp 1,36 miliar," katanya dalam acara dihadiri Plt Kepala Dinkes Kabupaten Bandung H. Marlan.
Sedangkan pada tahun 2016 bisa melebihi target karena berhasil mencapai pemasukan bulan dana Rp 1,52 miliar.
"Namun tahun 2017 pemasukan bulan dana mengalami penurunan menjadi Rp 1,31 miliar. Bahkan, perolehan bulan dana PMI tahun 2018 mengalami penurunan lagi menjadi Rp 1,21 miliar," ujarnya.***
Ikuti dan share terus informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang
