JURNAL SOREANG - Sebanyak lima rumah yang berlokasi di dua Desa di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami kerusakan.
Peristiwa tersebut terjadi, diakibatkan angin kencang disertai hujan es dengan intensitas cukup tinggi yang terjadi di daerah tersebut.
Adanya informasi ini dibenarkan oleh Camat Ciparay, Kabupaten Bandung, Heri Mulyadi.
Baca Juga: Iseng Numerologi! Seberuntung Apa Tanggal Lahir Anda, Minggu Ke-2 Mei 2022, Root 4–6 Cinta dan Ego
Heri menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin 9 Mei 2022 sore. Dimana kata ia, durasi hujan tinggi tersebut tidak berlangsung lama.
"Kejadian dari jam 15.00 sampai 15.30 WIB, sekitaran setengah jam-an. Cuma hujannya kencang, jadi menyebabkan angin kencang kemudian disertai hujan es," papar Heri dalam keterangannya, Senin 9 Mei 2022.
Disampaikan Heri, akibat terjadinya kejadian ini, sejumlah rumah tinggal warga di dua desa di Kecamatan Ciparay mengalami kerusakan.
Baca Juga: Iseng Numerologi! Seberuntung Apa Tanggal Lahir Anda, Minggu Ke-2 Mei 2022, Root 4–6 Cinta dan Ego
"Yang terdampak ada di dua Desa, yaitu Desa Sarimahi dan Desa Mekarlaksana. Mayoritas terdampak rumah tempat tinggal," terangnya.
Heri menuturkan, kerusakan terhadap lima rumah yang terdampak tersebut beragam mulai dari tertimpa pohon hingga genting berterbangan terbawa angin kencang.
"Kemudian pohon yang runtuh sendiri terjadi di Mekarlaksana yang menimpa satu rumah. Satu Desa satu lagi data awal yang rusak berat itu ada 4 rumah. Kalau yang coplok genting, asbes, sedikit-dikit ada banyak lah. Yang parah di Desa tersebut ada 4 unit," bebernya.
Hingga saat ini, tambah Heri, pihaknya bersama perangkat daerah lainnya masih melakukan pendataan. Dengan itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dalam menghadapi cuaca saat ini
"Saat ini saya juga masih di lokasi masih melakukan pendataan bersama pemerintahan Desa, BPBD, TNI, Polri dan masyarakat lainnya," terangnya.
"Tentunya imbauan kepada masyarakat dalam situasi seperti ini harus waspada. Apalagi memasuki pancaroba, akan dimasuki musim kemarau. Jadi perubahan cuaca tidak bisa diprediksi. Intinya kami mengimbau masyarakat tetap hati-hati dan waspada," pungkas Heri Mulyadi. ***